
Banda Aceh – Gubernur Aceh terpilih, H. Muzakir Manaf alias Mualem berkomitmen menjalankan syariat Islam di Aceh secara kaffah. Oleh karena itu, Mualem menilai pentingnya dukungan dari semua pihak agar hal ini terwujud.
Hal tersebut disampaikan Mualem saat berbincang-bincang dengan politikus Aceh, H. Asrul Abbas di kediaman Mualem di kawasan Pango, Banda Aceh, Minggu (19/1/2025) sore, sepulang dari prosesi peusijuek sebagai gubernur terpilih.
“Mualem meminta syariat Islam jangan dilaksanakan setengah-setengah,” kata Asrul Abbas kepada wartawan di Banda Aceh, Rabu (22/1/2025).
Dalam pertemuan yang berlangsung penuh keakraban itu, Asrul Abbas, mengungkapkan sejumlah komitmen yang disampaikan Mualem untuk Aceh lima tahun ke depan.
Salah satu poin penting yang dibahas adalah instruksi Mualem agar seluruh kegiatan di perkantoran dihentikan saat memasuki waktu shalat.
“Seperti saat rapat yang dihentikan saat azan, Mualem meminta jangan cuma dihentikan rapat, tapi dilaksanakan juga shalatnya dengan tepat waktu,” kata Asrul.
Asrul Abbas menjelaskan, Mualem menegaskan pentingnya ketegasan dalam menjalankan syariat Islam di Aceh, yang mengharuskan umat Islam untuk menghentikan segala aktivitas dan melaksanakan shalat tepat waktu.
Menurut Asrul, langkah ini sejalan dengan upaya untuk menjaga keutuhan nilai-nilai Islam dalam kehidupan masyarakat Aceh.
“Mualem meminta bahwa penghentian aktivitas saat azan harus disertai dengan pelaksanaan shalat tepat waktu sebagai wujud penerapan syariat Islam yang menjadi dasar kehidupan masyarakat Aceh,” ujar sosok yang setia bersama Mualem sejak 2012 silam itu.
Selain itu, dalam pertemuan tersebut, Mualem juga menyampaikan komitmennya untuk menyelesaikan pembangunan rumah dhuafa di Aceh tanpa kendala.
Mualem menekankan pentingnya pengawasan masyarakat untuk memastikan bahwa bantuan rumah diterima oleh penerima manfaat secara utuh, tanpa adanya pungutan atau biaya tersembunyi.
“Mualem menegaskan bahwa tidak ada calo dalam proses pembangunan ini. Masyarakat yang mendapat rumah dhuafa adalah yang benar-benar membutuhkan, tidak boleh ada manipulasi,” kata mantan Anggota DPR Aceh asal Bireuen itu.
Selain itu, Mualem juga menekankan pentingnya peran Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Aceh Aceh dalam menangani isu-isu perempuan dan anak.
Menurutnya, DP3A Aceh tidak hanya harus aktif saat ada korban, tetapi juga harus melakukan upaya preventif untuk mencegah terjadinya kekerasan dan eksploitasi terhadap perempuan dan anak.
Mualem juga mengajak masyarakat Aceh untuk mendukung program pemerintahan Prabowo yang menurutnya serius dalam memperhatikan Aceh. Hal ini diyakini akan memberikan dampak positif bagi pembangunan dan kesejahteraan masyarakat Aceh ke depan.
“Prabowo telah menunjukkan komitmennya untuk memperhatikan Aceh, dan kita semua harus mendukung program-program yang dapat membawa kemajuan bagi daerah kita,” ujar Wakil Ketua Kwarda Pramuka Aceh ini.
Dalam kesempatan itu, kata Asrul, Mualem juga menyampaikan terima kasih kepada seluruh masyarakat Aceh yang telah mendukung dirinya bersama Fadhlullah pada Pilkada 2024 silam.
“Saya mengajak para pendukung tidak euforia dengan kemenangan ini, mari kita bersyukur dan bersatu setelah Pilkada 2024 ini,” pungkas Asrul Abbas. []