NewsPariwisata

Pesona dari Ujung Barat Sumatra

Banda Aceh – Saat jarum jam menunjukkan pukul 17.00 WIB, matahari perlahan tenggelam di balik cakrawala, menciptakan panorama indah di Ulee Lheue, sebuah kawasan yang kini menjadi salah satu destinasi wisata utama di Kota Banda Aceh.

Sebelum senja tiba, suasana di sekitar Pelabuhan Ulee Lheue yang biasanya tenang, segera berubah menjadi ramai. Deretan kursi dan meja yang terpasang rapi menjadi tempat berkumpulnya warga kota untuk menikmati sore bersama teman dan keluarga.

Ulee Lheue, yang dulunya hancur akibat gempa dan tsunami Aceh pada tahun 2004, kini telah bangkit dan menjadi simbol ketangguhan serta kebangkitan pariwisata Aceh.

Setiap sore, kawasan ini dipenuhi pengunjung yang ingin menikmati keindahan pantai dan Samudra Hindia. Di sepanjang jalan menuju pelabuhan, berbagai kios jajanan dan stan kuliner menggoda selera, menawarkan berbagai hidangan lezat yang cocok dinikmati sambil menikmati angin laut yang sejuk.

Tak hanya menawarkan pemandangan pantai yang memukau, Ulee Lheue juga menyimpan sejarah yang kental. Salah satu objek wisata yang tidak boleh dilewatkan adalah Masjid Baiturrahim, sebuah masjid bersejarah yang selamat dari amukan tsunami. Kini, masjid ini menjadi ikon wisata religi yang menarik perhatian para wisatawan dari dalam dan luar daerah.

Ulee Lheue juga memiliki taman rekreasi, Ulee Lheue Park, yang dilengkapi dengan wahana bermain untuk anak-anak. Setiap sore dan malam hari, kawasan ini selalu ramai dengan warga yang menikmati waktu bersama keluarga sembari menikmati kuliner lokal.

Keberagaman makanan khas Aceh yang tersedia menambah pesona daerah ini, menjadikannya tempat yang wajib dikunjungi saat berada di Banda Aceh.

Tidak hanya menawarkan keindahan pantai dan sejarah yang kaya, Ulee Lheue juga menjadi surga bagi para pemancing. Dengan garis pantai yang memanjang dan akses langsung ke Samudra Hindia, kawasan ini menjadi tempat ideal bagi mereka yang ingin menikmati hobi memancing di tengah suasana alam yang menenangkan.

Bagi para pemancing, Ulee Lheue memiliki segalanya. Lokasinya yang berada di ujung barat Indonesia menjadikannya titik strategis untuk menangkap berbagai jenis ikan laut. Dari ikan-ikan kecil yang biasa dijumpai di perairan dangkal hingga ikan-ikan besar yang hidup di kedalaman Samudra Hindia.

Ulee Lheue menawarkan pengalaman memancing yang tak terlupakan. Maka tak heran jika kawasan ini sering dipenuhi oleh para pemancing baik dari lokal maupun luar daerah yang datang untuk menikmati kegiatan ini.

Salah seorang wisatawan, Muhammad Rifqi, menjadikan Ulee Lheue sebagai salah satu tujuan utama saat berkunjung ke Banda Aceh. Bagi Rifqi, kawasan ini memiliki sejumlah keunggulan yang menjadikannya destinasi wisata yang istimewa.

Sambil menikmati keindahan alam, kata Rifqi, di Ulee Lheue wisatawan juga bisa menyaksikan aktivitas kehidupan sehari-hari, seperti lalu lintas warga yang berangkat dan kembali dari Sabang melalui Pelabuhan Ulee Lheue.

“Selain itu, kita juga bisa menyaksikan orang memancing,” kata Rifqi, Rabu (27/11/2024).

Suasana yang begitu dinamis ini memberikan pengalaman yang unik dan berbeda bagi pemuda kelahiran Kabupaten Bireuen itu.

Menurutnya, keindahan alam yang berpadu dengan kehidupan masyarakat yang aktif di pelabuhan menjadikan Ulee Lheue sebagai tempat yang tidak hanya menawarkan pemandangan menawan, tetapi juga memberi kesempatan untuk merasakan denyut kehidupan lokal.

“Saya melihat Ulee Lheue dari tahun ke tahun semakin maju, ditandai dengan banyaknya pertumbuhan ekonomi, seperti mobil mobil kopi dan lain sebagainya,” kata Rifqi.

Pesona dari Ujung Barat Sumatra
Pesona dari Ujung Barat Sumatra. Foto: Muhammad Fadhil/sudutberita.id

Pemerintah Aceh melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Aceh terus melakukan berbagai upaya dalam mendatangkan wisatawan ke daerah ini. Sejumlah upaya yang dilakukan adalah dengan membenahi sejumlah infrastruktur dan menggencarkan promosi, baik di platform media sosial maupun media mainstream.

Menurut Kepala Disbudpar Aceh, Almuniza Kamal, keberadaan objek wisata tanpa dibarengi dengan promosi yang intens tidak akan menghasilkan hasil yang diharapkan.

“Keberadaan objek wisata tanpa mempromosikannya akan jadi sia-sia, orang tidak akan tahu, sehingga tidak ada pengunjung,” ucap Almuniza dalam sejumlah kegiatan.

Almuniza berharap sejumlah objek wisata yang dimiliki Aceh dapat memantik wisatawan, baik domestik maupun mancanegara untuk berkunjung ke provinsi ini.

Dia berharap jumlah kunjungan wisatawan ke Aceh semakin meningkat dari waktu ke waktu. Ia bersyukur jumlah kunjungan pelancong ke daerah ini terus mengalami peningkatan.

Almuniza juga mengatakan, pihaknya akan terus menggelar berbagai event wisata dalam tahun ini untuk menarik kunjungan turis asing. Dia berharap, Aceh ke depan menjadi salah satu daerah tujuan pelancong.

“Di Aceh banyak destinasi wisata kelas dunia. Kita di sini memiliki spot diving terbaik serta ombak yang menantang bagi para peselancar,” pungkasnya. [ADV]

Artikel Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button