News

Seudati hingga Rapai Geurimpheng Meriahkan Malam Penutupan Pekan Tari Gunongan

Banda Aceh – Penampilan atraksi tari seudati, meusare-sare, hingga rapai geurimpheng menghentak malam penutupan Pekan Tari Gunongan berlangsung meriah, Senin (23/12/2024) di Taman Bustanussalatin (Taman Sari), Banda Aceh.

Para talent dari berbagai sanggar mampu memukau para pengunjung even tersebut. Pekan Tari Gunongan mampu memberikan ruang kepada pelaku seni dalam mengekspresikan diri.

Sejumlah talent tampil di malam penutupan. Mulai syair, him, ramai hingga sejumlah tarian tradisi.

Selama tiga hari dilaksanakan oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Aceh, 21-23 Desember 2024, even Pekan Tari Gunongan mampu menampilkan sejumlah tari-tarian Aceh.

Atraksi tarian seudati, tari meusare-Sari, hingga rapai geurimpheng mampu menghentak panggung utama Pekan Tari Gunongan.

Pada malam penutupan, juga diumumkan para pemenang lomba desain kostum. Dalam kompetisi itu, Aurelia Seza Furqan dinobatkan sebagai juara pertama.

Sebelumnya, kegiatan itu dibuka oleh Kepala Bidang Bahasa dan Seni, Nurlaila Hamjah, yang mewakili Kadisbudpar Aceh, Almuniza Kamal.

Even itu dilaksanakan sebagai upaya untuk melestarikan tari-tarian Aceh sebagai khazanah kekayaan seni dan budaya.

Selain itu, Disbudpar Aceh juga mengajak para pelaku seni untuk memanfaatkan objek cagar budaya di luar ruang sebagai ruang ekspresi.

Nurlaila Hamjah mengatakan, Pekan Tari Gunongan merupakan salah satu rangkaian kegiatan pertunjukan seni budaya di penghujung tahun ini. Tujuannya adalah untuk menyediakan ruang apresiasi bagi pelaku budaya di Banda Aceh dan sekitarnya.

“Kita memilih lokasi ini dengan maksud mengedepankan nilai sejarah panjang yang dimiliki Aceh,” ujar Nurlaila.

Katanya, pertunjukan juga dikolaborasikan sedemikian rupa dengan memanfaatkan ruang objek cagar budaya disekitarnya yaitu Gunongan, Taman Bustanusalatin Ini, Taman Putroe Phang dan lain-lain sebagai kawasan bersejarah bagi perkembangan peradaban Aceh sejak dulu sampai sekarang.

Dinas Kebudayaan dan Pariwisata berharap, kegiatan ini dapat menambah energi baru dikalangan kaum muda Aceh para pegiat kebudayaan.

“Semoga keindahan seni budaya Aceh menjadi inspirasi terdepan dalam pelestarian seni budaya Indonesia,” tambah Nurlaila.

Pekan Tari Gunongan akan diisi dengan panggung pertunjukkan, petang skena tari, lomba inovasi kostum tari, hingga area food court untuk memberdayakan para pelaku UMKM.

Untuk diketahui, Aceh memiliki ragam seni tari, tapi seiring dengan berjalannya waktu, banyak ragam tari itu yang mulai pudar dari ingatan anak muda kita. Nah lewat acara ini, Disbudpar Aceh ingin meningkatkan pengetahuan anak muda Aceh terhadap kekayaan seni tari Aceh.

Katanya, Pekan Tari Gunongan akan melibatkan sejumlah grup tari/sanggar untuk membawakan ragam tari, yang menjadi identitas Aceh.

Dalam even itu, ada belasan grup tari yang tampil membawakan beragam tarian khas Aceh. Petang skena tari menjadi sesi yang paling ditunggu dari Pekan Tari Gunongan. Karena merupakan kreasi penampilan baru.

Para penari akan menari secara bersama-sama membawakan berbagai jenis tarian, di kala petang tiba. Bagi pengunjung, juga akan disuguhi dengan booth makanan dan minuman di area even tersebut. []

Artikel Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button