EkonomiNews

Tahun Ini, BSI Aceh Siapkan Rp 3 Triliun untuk Bantu UMKM

Banda Aceh – PT Bank Syariah Indonesia (BSI) wilayah Aceh terus berupaya mendorong usaha mikro kecil menengah (UMKM) di daerah itu untuk bangkit dan bisa berkembang.

UMKM dinilai memiliki potensi besar dalam membangkitkan perekonomian di Aceh karena punya peran cukup signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi.

Hal ini disampaikan Regional CEO BSI Aceh, Wisnu Sunandar saat memberi materi pada diskusi publik dengan tema “Tantangan dan Peluang UMKM di Aceh” di D’Energi Cafe, Lamsayeun, Aceh Besar, Senin (29/5/2023).

Menurut Wisnu, dukungan BSI dalam pemberdayaan UMKM ini tidak hanya sekadar memenuhi target bisnis, tetapi komitmen memberdayakan masyarakat.

Karena banyak masyarakat yang hidupnya bergantung dari bisnis UMKM.

“Kita terus berupaya untuk memperluas jangkauan akses layanan keuangan bagi UMKM, terutama di tengah banyaknya pinjaman online ilegal yang menyasar para pelaku UMKM,” ujarnya.

Untuk bantuan pinjaman bagi UMKM di Aceh, Wisnu merincikan, tahun 2021 BSI telah menyalurkan Rp 1,6 triliun dari target Rp 1,3 triliun dan realisasinya 124,41 persen.

Kemudian, di tahun 2022 yang sudah disalurkan Rp 2,7 triliun dari target 2,4 triliun. Sementara realisasinya 116,55 persen.

Sementara tahun 2023 per 30 April, penyaluran pinjaman bagi UMKM sudah mencapai Rp 1 triliun dari target Rp 3 triliun.

“Kabar gembiranya ini masih ada sisa Rp 2 triliun di tahun ini, tolong dimanfaatkan peluang ini sehingga usaha yang sedang dijalanin bisa terus berkembang,” sebutnya.

Wisnu mengingatkan para pelaku UMKM yang belum mendapatkan dan ingin mendapatkan dana KUR tersebut dapat mendatangi BSI terdekat

“Ini bentuk komitmen kita semua agar UMKM bisa berkembang dan naik kelas,” harapnya.

Diskusi publik pelaku UMKM tersebut menghadirkan empat pemateri, yakni Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Aceh, Mohd Tanwier alias Baong.

Kemudian, Direktur Utama Bank Aceh, Muhammad Syah dan didampingi pengusaha Aceh Nahrawi Noerdin yang juga ketua Hiswana Migas Aceh.

Diskusi yang difasilitasi Nahrawi Noerdin ini diikuti sekitar 100 pelaku UMKM dari Banda Aceh dan Aceh Besar.

Nahrawi berharap, dengan mempertemukan para pelaku UMKM dengan pihak perbankan ini dapat terbantu para UMKM dalam mengembangkan usaha mereka, terutama akses ke perbankan.

“Dengan diskusi seperti ini para pelaku usaha akan memahami bagaimana cara mendapatkan KUR dan dukungan lain dari perbankan dalam mengembangkan usahanya,” tutup Nahrawi. []

Artikel Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button