News

BPMA Siap Dukung Peningkatan Kompetensi Vokasi Migas

Terima Kunjungan Kadis Pendidikan Aceh

Banda Aceh – Badan Pengelola Migas Aceh (BPMA) menerima kunjungan Kepala Dinas Pendidikan Aceh, Marthunis di kantor setempat, Rabu (12/3/2025). Kunjungan ini dalam rangka menjajaki potensi kolaborasi dalam meningkatkan kualitas pendidikan vokasi, khususnya di sektor industri hulu migas.

Kunjungan tersebut juga bertujuan untuk menggali masukan dari BPMA terkait kompetensi dan sertifikasi yang dibutuhkan dalam industri hulu migas. Hal ini diharapkan dapat membantu Dinas Pendidikan Aceh dalam menyelaraskan kurikulum dan meningkatkan kompetensi guru serta siswa di sekolah menengah kejuruan (SMK).

Dalam pertemuan tersebut, Kepala BPMA, Nasri, menyatakan kesiapan lembaganya untuk mendukung Pemerintah Aceh dalam upaya ini.

Menurut Nasri, BPMA memiliki banyak narasumber dengan berbagai latar belakang keilmuan yang dapat dimanfaatkan secara gratis.

“Kami siap mendukung Pemerintah Aceh dalam meningkatkan kualitas pendidikan vokasi, khususnya di sektor migas,” ujar Nasri.

Nasri juga menyampaikan bahwa BPMA telah mencanangkan program “BPMA Back to School” untuk memberikan informasi mengenai industri hulu migas di tingkat sekolah menengah atas (SMA).

“Untuk universitas kita akan mencanangkan program BPMA Goes to Campus,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Aceh, Marthunis berharap BPMA dapat memberikan masukan mengenai kompetensi dan sertifikasi yang relevan dengan kebutuhan industri migas.

“Masukan ini diharapkan dapat menjadi acuan bagi Dinas Pendidikan dalam menyusun kurikulum yang sesuai serta meningkatkan kompetensi guru dan siswa di SMK,” kata Marthunis.

Marthunis berharap lulusan SMK di Aceh dapat memenuhi kebutuhan sumber daya manusia di industri migas, sehingga mereka mampu bersaing dan berkontribusi secara optimal.

Kata Marthunis, kolaborasi antara BPMA dan Dinas Pendidikan Aceh ini diharapkan dapat menciptakan sinergi yang kuat antara dunia pendidikan dan industri.

“Dengan demikian, lulusan SMK di Aceh tidak hanya siap bekerja, tetapi juga mampu memenuhi standar kompetensi yang dibutuhkan oleh industri migas, baik di tingkat nasional maupun internasional,” pungkasnya. []

Artikel Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button