Banda Aceh – Anggota DPR RI, Teuku Riefky Harsya (TRH) mengajak masyarakat Aceh untuk bijak dalam menggunakan media sosial (medsos). Politisi Partai Demokrat ini juga mengingatkan masyarakat pentingnya memahami Undang-undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE).
Hal tersebut disampaikan TRH saat membuka kegiatan Literasi Digital untuk Masyarakat dengan tema “Tangkal Radikalisme di Media Digital” yang digelar Kementerian Kominfo di Aula PMI Aceh, Selasa (23/1/2024).
“Pengguna media sosial sangat rentan terkena UU ITE, oleh karena itu kita perlu berhati-hati dan bijak dalam menggunakan media sosial, berhati-hati mengungkapkan ekspresi di medsos,” kata TRH.
Di kehidupan media modern seperti saat ini, kata TRH, media sosial menjadi bagian yang tidak terpisahkan dalam kehidupan sehari-hari. Media sosial mempermudah penggunanya dalam menjalin komunikasi antar sesama.
Di sisi lain, tambah dia, media sosial juga membuat semua orang dapat mengekspresikan dirinya di depan khalayak umum.
Wakil Ketua Komisi I DPR RI itu menambahkan bahwa media sosial berkaitan dua sisi mata uang bagi kehidupan masyarakat.
“Media sosial juga akan memberikan banyak manfaat apabila menggunakannya dengan bijak dan juga kemudaratan apabila kita menggunakannya dengan tidak tepat.”
“Sehingga media sosial pada hari ini adalah banyak sekali orang-orang yang berjalan dalam hukum karena tidak bisa menggunakan media sosial dengan bijak, hal ini harus menjadi pertimbangan kita dalam memanfaatkan media sosial,” tambah anggota DPR RI asal Aceh itu.
Dalam kesempatan itu, TRH menyampaikan Komisi I DPR RI akan terus mendorong program-program pengembangan peningkatan kewaspadaan dan peningkatan literasi digital khususnya terkait implementasi aplikasi informatika di masyarakat.
“Tentu dengan terus menghadirkan program-program yang mampu meningkatkan pemahaman dan wawasan masyarakat. Kami lihat ini bahwa manusia berkualitas dengan literasi digital yang tinggi adalah salah satu fungsi suksesnya transformasi digital di negeri ini,” ujarnya.
Sementara, Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Kementerian Kominfo, Semuel Abrijani Pangerapan menyampaikan pentingnya masyarakat memahami literasi digital.
Atas dasar itulah, kata Samuel, kemudian mendorong Kemkominfo untuk melakukan peningkatan kesadaran, pengetahuan dan kecakapan yang ditujukan kepada tiga sektor yaitu masyarakat umum, pemerintahan dan pendidikan melalui berbagai program aplikasi digital.
“Pada tahun 2024 ini, informasi ini akan menghadirkan literasi digital sebagai upaya perwujudan masyarakat Indonesia, yang siap dan sikap menghadapi peluang terasa hijau pertama yaitu kecakapan digital, budaya digital,” pungkasnya.
Kegiatan literasi digital itu diisi oleh dua pemateri, yakni Ketua FKPT Aceh, Mukhlisuddin Ilyas dan Sekjend ISI Aceh, Masrizal. Acara yang diikuti ratusan peserta ini dipandu oleh Reni Risti. []