Aceh Singkil – Pemerintah pusat dalam melanjutkan program ketahanan pangan telah diisyaratkan melalui Permendes PDTT No. 13 Tahun 2023 tentang Petunjuk Operasional Atas Fokus Penggunaan Dana Desa 2024. Pemdes Pulo Sarok menggelar musyawarah tentang substansi pelaksanaan tersebut di balai desa setempat, Rabu (17/1/2023).
Diketahui, pelaksanaan tahun sebelumnya pada kegiatan ketahanan pangan nabati desa dipandu oleh tim dari Dinas Pertanian Aceh Singkil tersebut melakukan penanaman jagung di lahan milik salah seorang warga, sempat mengalami gagal panen akibat terpaan banjir yang beberapa bulan melanda hingga 4 bulan.
Kepala Kampong Pulo Sarok, Yasmi Darliansyah mengatakan, mengenai data penduduk yang berprofesi sebagai petani hanya berjumlah 5 orang dengan kebijakan yang diterapkan akan memberikan harapan kelancaran kegiatan katahanan di sektor nabati.
“Sekaligus membuat rangkaian pelatihan pertanian seperti pelatihan penanaman hidroponik,” sebutnya.
Kegiatan musyawarah juga turut dihadiri unsur masyarakat beserta perangkat desa juga membahas pola pertanian dengan sistem polibag, di mana opsinya memberdayakan dasawisma sebagai kegiatan PKK .
Fazri Yunus yang juga seorang dosen di Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian (STIP) Singkil pada diskusi itu mengatakan, metode penanaman tanaman pangan menggunakan media polibag agar setiap kelompok masyarakat dapat berdaya guna.
“Sekaligus memberikan mindset terhadap warga tentang sistem pilot projek terkait pengisian data dengan benar di barengi dengan hitungan cost yang jelas,” katanya.
Terkait dengan ketahanan pangan hewani, ada beberapa opsi yang muncul di antaranya, pembagian ayam pedaging untuk di pelihara di bagi pada rumah tangga atau budidaya ikan di kolam Masjid Baitushalihin Kampong Pulo Sarok.
“Pada intinya stimulasi kegiatan pelaksanaan ketahanan pangan tahun 2024 menstimulasikan agar warga desa terbantu agar dapat berwirausaha dan hasil musyawarah akan dimasukkan dalam RKP dan dialokasikan ke APBKAM,” jelasnya. []
Reporter: Irfan