Banda Aceh – Antonio tersenyum sumringah usai meneguk segelas Nitro Coffee di salah satu stan SMK Dinas Pendidikan Aceh. Didampingi kepala Dinas Pendidikan Aceh, Alhudri, dan Kepala Cabang Dinas Pendidikan Muhammad Iqbal. Pria yang bekerja sebagai Asisten Kapal Pesiar Ameera Cruise itu terlihat begitu akrab dengan Alhudri dan para penjaga stand Dinas Pendidikan Aceh.
Antonio mengaku terkesan dengan expo tersebut, selain karena dirinya dapat mencicipi banyak makanan dan minuman seperti kopi. Ia juga tersanjung dengan sambutan dan pelayanan terhadap mereka sebagai turis asing. Menurutnya, hal ini belum ditemukan di negara lain yang disinggahinya.
“Saya telah mengunjungi berbagai negara seperti Maladewa, Mesir, Srilanka, Malaysia dan berbagai negara lainnya, baru kali ini saya mendapat sambutan yang sangat berkesan,” kata pria berkewarganegaraan Portugal dengan Bahasa Inggris yang diterjemahkan oleh Muhammad Iqbal.
Tidak hanya Antonio, turis-turis yang kebanyakan berumur paruh paruh baya yang datang dari berbagai negara seperti Jerman, Swis, Amerika Serikat, Australia, Inggris dan berbagai negara lainnya juga mengaku terkesan dengan sambutan dan kehangatan masyarakat Aceh.
Sehingga, banyak sekali produk-produk SMK yang dibeli oleh para turis tersebut.
Pagi itu Senin (16/1/2023), Dinas Pendidikan Aceh menggelar expo produk kerajinan tangan dari berbagai SMK di Aceh. Produk-produk tersebut diperkenalkan kepada turis mancanegara yang pagi itu singgah di Pelabuhan CT3 BPKS Kota Sabang.
Beragam produk itu seperti makanan ringan, minuman, hasil olahan tangan, pakaian, buah-buahan, hingga parfum dan banyak produk yang lainnya.
Alhudri yang hadir pada bazar itu mengatakan, kegiatan ini merupakan suatu terobosan dalam rangka memperkenalkan produk hasil kerajinan tangan dan hasil olahan siswa-siswi SMK di Aceh kepada turis mancanegara.
Di samping memperkenalkan produk, kegiatan seperti ini juga melatih para siswa dalam berbahasa saat menghadapi turis asing. Sehingga, Bahasa Inggris yang selama ini dipelajari di bangku sekolah dapat langsung dipraktekkan saat mereka memperkenalkan produk sekolahnya kepada para turis.
“Kita lihat sendiri tadi, bahwa banyak sekali produk-produk SMK kita yang diminati oleh para turis. Ini patut kita syukuri bahwa mereka tertarik dengan produk SMK kita,” kata Alhudri.
Menurut Alhudri, dari stand expo banyak para turis yang belanja langsung dengan mata uang euro, dolar, dan rupiah dengan jumlah transaksi yang tidak sedikit selama 6 (enam) jam kapal pesiar bersandar di pelabuhan.
Dengan kegiatan seperti ini, Alhudri juga berharap dapat menekan inflasi yang saat ini sedang melanda Indonesia, terkhusus Aceh. “Maka dengan semakin banyak turis asing yang masuk maka nilai mata uang (rupiah) sedikit tidak akan menguat, tentu ini dapat menekan angka inflasi,” katanya.
Dia berharap ke depan, semakin banyak kapal-kapal pesiar lainnya yang bersandar di pelabuhan CT3 BPKS agar semakin banyak produk masyarakat Aceh yang terjual.
Alhudri juga menyampaikan terimakasih kepada pihak BPKS khususnya Kepala Pelabuhan yang memfasilitasi lokasi expo ini.
Muhammad Iqbal yang juga kepala cabang Dinas Pendidikan Aceh menceritakan, bahwa para turis cukup antusias dan mengapresiasi produk-produk para siswa yang dinilai cukup berkualitas.
Apalagi mereka mendapatkan penjelasan yang cukup detail tentang produk-produk SMK yang dipamerkan di expo tersebut.
Iqbal juga menyampaikan, para turis juga banyak yang menyarankan agar produk-produk ini sebaiknya ke dapat dimasukkan e-commerce sehingga mereka dapat memesan dari dalam kapal.
“Mereka tidak sangka bahwa anak-anak SMK kita memiliki produk yang cukup berkualitas. Seperti tadi kopi, yang disebut memiliki manis rasa alami. Mereka suka, makanya banyak yang beli tadi,” katanya. []