KesehatanNews

Momentum Penuhi Hak Anak di Peringatan HAN

Webinar kesehatan bagi anak bertajuk “Anak Terlindungi, Indonesia Maju”. Foto: Ist

Banda Aceh – Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Aceh menggelar Serial Webinar Kesehatan bagi Anak. Kegiatan bertajuk “Anak Terlindungi, Indonesia Maju” itu berlansung selama tiga hari, dari 23-25 Juli 2022.

Kegiatan yang didukung organisasi profesi Ikatan Dokter Indonesia (IDI) cabang Aceh, Ikatan Bidan Indonesia (IBI) cabang Aceh, Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) cabang Aceh, UNICEF dan Flower Aceh ini digelar dalam rangka menyambut Hari Anak Nasional (HAN).
“Melalui serial webinar ini, para orang tua dan pendamping anak dapat menambah pengetahuan mengenai perawatan kesehatan dan pencegahan penyakit di rumah,” kata Kepala Unicef Aceh, Andi Yoga Tama, melalui virtual, Senin (24/7/2022).
Webinar tersebut mengusung tiga tema diskusi. Di antaranya, demam dan kejang pada anak; perawatan bayi baru lahir; dan Covid-19 dan penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi atau PD31.
Andi Yoga Tama berharap para peserta dapat menimba pengetahuan dari narasumber pada kegiatan ini. Sehingga penanganan kesehatan terhadap anak menjadi lebih baik.
Menurut Andi Yoga Tama, pandemi Covid-19 telah merubah pola kehidupan bagi anak-anak. Sehingga mengalami berbagai persoalan, antara lain penyesuaian kembali anak dalam kehidupan bermasyarakat, belajar, dan pemanfaatan waktu luang, dengan tidak mengabaikan protocol kesehatan.
“Walaupun situasi pasca pandemi Covid-19, anak tetap harus diupayakan terpenuhi haknya,” ujar Andi Yoga Tama.
Andi Yoga Tama menyebutkan, ada kemajuan yang signifikan dalam mengurangi kematian bayi dan anak. Hal itu berkat upaya yang masif dari pemerintah, tenaga medis, dan pihak yang terkait, termasuk para orang tua.
Berdasarkan data Unicef, dari 1990-an sampai 2020-an, angka kematian bayi dan anak turun hampir setengahnya. Angka kematian bayi turun dari 37 menjadi 17 kematian per 1.000 kelahiran hidup.
Sementara itu, Ketua IDAI Aceh, Syafruddin Haris, Sp. A (K), berharap dengan adanya kegiatan ini dapat diketahui tatalaksana dan perawatan bayi secara baik.
Menurut Syafruddin Haris, penyakit kejang-kejang bikin orang tua khwatir terhadap kondisi kesehatan anaknya. Untuk itu, perlu penanganan yang masif terhadap penyakit itu.
“Tenaga kesehatan bisa mengetahui apakah kejang akibat demam atau tidak,” kata Syafruddin Haris.
Kepala Devisi Kesga Gizi Dinkes Aceh, dr. Dara Juliana, mengatakan anak-anak memegang peranan penting dalam membangun Indonesia. Mereka diharapkan menjadi pemimpin-pemimpin masa depan yang sehat, cerdas, jadi generasi emas, unggul berkarakter.
“Banyak hal yang bisa dilakukan salah satunya adalah tenaga kesehatan. Kita menciptakan anak-anak Indonesia yang sehat dengan melakukan pencegahan terhadap angka kesakitan, angka kematian terhadap anak-anak,” sebut Dara Juliana.
Dara Juliana berharap, dengan kegiatan webinar ini peserta mampu menerapkan ilmu-ilmu yang dipaparkan oleh narasumber yang berkompeten dibidangnya. Sehingga jumlah kematian bayi dan anak di Aceh dapat diturunkan.
“Khususnya untuk kita semua tetap memakai masker. Bagi belum vaksin silakan melakukan vaksin di tempat-tempat yang telah ditentukan,” ujar Dara Juliana. []

Artikel Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button