NewsTekno

Teuku Riefky Sebut Indonesia Perlu Terus Tingkatkan Kualitas Ruang Digital

Banda Aceh – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI, Teuku Riefky Harsya (TRH) menilai Indonesia perlu terus meningkatkan kualitas ruang digital sebagai ruang yang kondusif untuk mengembangkan pengetahuan, karakter, dan hubungan sosial antar warga negara.

Hal tersebut, kata TRH, bisa diwujudkan melalui kolaborasi antar elemen masyarakat, partisipasi aktif dalam menghadirkan konten media yang edukatif, integrasi nilai-nilai etika digital dalam pelaksanaan pembelajaran daan penanaman nilai nilai etika digital sejak usia dini.

Pernyataan itu disampaikan TRH dalam Seminar Merajut Nusantara dan Webinar BAKTI dengan tema “Pemanfaatan TIK Sebagai Upaya Pemerintah Dalam Menciptakan Ruang Digital Sehat” yang berlangsung secara daring dan tatap muka di Aceh Selatan, Senin (6/3/2023).

“Laporan Kominfo tahun 2022 menunjukkan bahwa indeks literasi digital Indonesia masih berada pada kategori cukup yaitu 3,49 dari skala 5. Selain itu jumlah informasi hoaks yang beredar di ruang digital juga masih sangat banyak, oleh karenanya kita perlu terus meningkatkan kualitas ruang digital,” katanya.

Ia mengatakan, teknologi informasi dan komunikasi terus mengalami perkembangan secara masif. Di sisi lain, akses dan kualitas terhadap informasi serta komunikasi semakin meningkat.

Kemudian, kata dia, produksi dan distribusi informasi dari mulai teks, gambar, suara dan video dengan mudah dapat diakses hanya dengan sentuhan jari.

Menurut TRH, akses dan fasilitas digital untuk memproduksi dan mendistribusikan informasi juga sangat dipengaruhi oleh meningkatnya pengguna internet.

Berdasarkan data dari We Are Sosial per Februari 2022, sebut TRH, di Indonesia terdapat sekitar 73% atau setara sekitar 204 juta pengguna internet, dengan kata lain mayoritas penduduk adalah pengguna internet, produsen sekaligus distributor informasi di internet ataupun dunia maya.

“Data juga mengungkapkan bahwa konten yang paling sering diakses oleh masyarakat adalah media sosial, yaitu sebesar hampir 90 persen, dan perkacapan online sebesar 73%. Dua jenis konten tersebut merupakan sumber produksi informasi terbesar di ruang digital,” sebutnya.

TRH menambahkan, Internet Life Stats pada tahun 2022 melaporkan bahwa per harinya ada sekitar 727 juta tweet, 85 juta gambar di instagram, 7 juta tulisan yang dikirimkan ke situs bering. Itu semua tentu mengandung berbagai informasi, baik yang valid, hoaks edukatif maupun desruktif.

Campur aduknya informasi yang tersaji di ruang digital itu, kata TRH, tentu membuat ruang digital menjadi tidak sehat, dan tidak kondusif untuk pengembangan pengetahuan dan karakter.

“Tentu ini menjadi tantangan tersendiri dalam mewujudkan media sebagai perekat atau persatuan anatar berbagai latar belakang anak bangsa,” ujarnya.

Oleh karena itu, kata TRH, mewujudkan ruang digital yang sehat menjadi sangat penting. Mewujudkan ruang digital yang sehat harus diawali dengan penguatan literasi digital yang menitikberatkan pada pilar etika digital.

“Ruang digital yang sehat merupakan kunci bagi terwujudnya Indonesia yang maju dan berkembang,” tegas TRH. []

Artikel Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button