Pidie – Legenda Marathon Pidie, Nasir didapuk sebagai pembawa Obor Api PON XXI. Bersama 20 Tim Kirab, Nasir berlari membawa Obor Api PON XXI ke Alun-alun Kota Sigli untuk diserahkan kepada Penjabat Bupati Pidie Samsul Azhar, yang telah menantinya di Panggung Kehormatan, Kamis (5/9/2024).
Sesekali ia melempar senyum dan melambaikan tangan pada masyarakat yang menyambut Kirab Api PON di sisi jalan-jalan protokol Kota Sigli. Nasir masih terlihat tangguh, meski usia menggerogoti keperkasaannya.
Nasir merupakan Atlet Marathon kebanggan Kota Mulieng, Pidie. Di masa keemasannya, Nasir muda kerap merajai sejumlah perlombaan Marathon di Aceh.
“Banyak yang lupa, karena kan dari muda dulu, saya sampaikan yang ingat-ingat saja ya,” ujar Nasir sambil tersenyum. Matanya menerawang, seolah sedang mengumpulkan memori akan prestasi-pretasinya.
Di masa mudanya, Nasir berhasil menyabet juara 1 Marathon 10 Km peringatan Haornas 1994 di Banda Aceh. Juara 1 Marathon HUT Fakuktas Pertanian Unsyiah 1994, Juara 1 Marathon 10 Km Aceh Open 2002.
Nasir juga berhasil meraih Juara 1 Marathon 10 Km HUT Korem Teuku Umar 2005. Juara Harapan 1 Kejuaraan Atletik se-Sumatera. Juara 1 Marathon 10 Km HUT TNI. Juara 1 Marathon 10 Km HUT PT Arun 2006. Nasir juga pernah berpartisipasi pada Tri Lomba Juang tingkat Nasional, dalam rangka HUT RI tahun 1995 di Jakarta.
Namun, meski telah berusia senja, pria kelahiran Simpang Tiga Pidie, pada 17 Agustus 1975 ini tak surut langkah. Pada peringatan HUT Bhayangkara tahun ini, Nasir berhasil meraih Juara pertama Marathon 10 Km kategori master.
Kecintaan Nasir pada dunia Marathon kini diteruskan oleh putra kesayangannya, Muzakir, yang mengikuti jejaknya sebagai pelari.
Berbeda dengan dirinya, sang junior memilih sebagai pelari trail run. Dan, yang paling membanggakan Nasir, sang anak bergabung dengan Kontingen PON XXI Aceh.
“Alhamdulillah, anak saya turut memperkuat Kontingen PON XXI Aceh. Muzakir bergabung dengan tim di cabang olahraga trail run,” ucap Nasir. Senyum mengembang di wajahnya, air mukanya menyiratkan kebahagiaan.
Sementara itu, Pj Bupati Pidie Samsul Azhar, dalam amanatnya selaku Pembina Upacara menjelaskan, gelaran PON bukan hanya ajang perlombaan fisik semata, tetapi menjadi sebuah sarana untuk mempererat persaudaraan sebagai sesama anak bangsa.
“Melalui olahraga, kita belajar tentang nilai-nilai penting seperti kerja sama, disiplin, integritas, dan semangat pantang menyerah. Kirab Api PON melambangkan seluruh nilai tersebut dan merupakan sebuah kehormatan besar bagi kita, masyarakat kota Subulussalam dapat turut ambil bagian dalam momen bersejarah ini,” ujar Samsul Azhar.
“Kehadiran Kirab Api PON XXI ini bukan hanya sekadar Seremonial. Ini adalah simbol harapan dan semangat yang harus terus kita jaga. Mari kita jadikan momen ini sebagai tonggak bagi kemajuan olahraga di Aceh, sekaligus sebagai inspirasi bagi generasi muda Aceh untuk terus berprestasi dan berkontribusi bagi daerah dan bangsa,” kata Samsul Azhar.
Pj Bupati Pidie menambahkan, Kirab Api PON merupakan sebuah tradisi yang menjadi simbol persatuan, semangat sportivitas, dan kebanggaan nasional.
“Obor yang telah kita saksikan tadi tidak hanya membawa nyala api, namun juga membawa pesan-pesan mulia tentang sportivitas, semangat kompetisi yang sehat, serta tekad untuk menjunjung tinggi persaudaraan di antara seluruh anak bangsa,” ungkap Jalaluddin.
Apel Kirab Api PON diikuti oleh unsur Satpol PP dan WH Pidie, ASN, organisasi kepemudaan, Organisasi massa dan siswa sekolah dari berbagai tingkatan.
Sebelum ke Pidie, Tim Kirab Api PON sempat singgah ke Kabupaten Pidie Jaya. Obor dibawa oleh Muhammad Rizal, Atlet Marathon Pidie Jaya. Rizal merupakan atlet legenda Pidie Jaya yang pernah berpartisipasi pada Lomba Marathon peringatan HUT TNI 2024, di Kabupaten Bireuen.
Setelah dibawa berkeliling Kota Meureudu, Rizal yang turut didampingi Tim Kirab Api POM XXI, menyerahkan Obor Api PON kepada Pj Bupati Pidie Jaya Jailani Beuramat selaku Pembina Upacara. []
Reporter: Muhammad Fadhil