News

Meriahkan HUT ke-78 RI, BPPA Gelar Kegiatan Pentas Seni dan Bazar Kuliner Aceh

Jakarta – Badan Penghubung Pemerintah Aceh (BPPA) menggelar Pentas Seni Budaya dan Bazar Kuliner Aceh. Kegiatan itu diselenggarakan di Anjungan Aceh, Taman Mini Indonesia Indah (TMII) Jakarta, Minggu (20/8/2023).

Kegiatan bertajuk “Semarak Piasan Nanggroe Peunajoh Timphan Piasan Rapaiā€ digelar dalam rangka HUT ke-78 Kemerdekaan RI dan dibuka Asisten Administrasi Umum Sekretaris Daerah Aceh Dr. Iskandar, AP, M.Si.

Untuk diketahui, bazar kuliner diikuti kabupaten/kota di Aceh yang diwakili oleh organisasi sektoral Aceh yang ada di Jakarta. Sementara gelar seni budaya Aceh juga diikuti oleh pelajar SMP/SMA Se- Jakarta. Ribuan pengunjung pun nampak memadati lokasi pergelaran kegiatan tersebut.

Kepala BPPA, Akkar Arafat SSTP, M.Si dalam sambutanya mengatakan, kegiatan tersebut sudah direncanakan jauh hari.

Dengan memanfaatkan momentum peringatan Hari Ulang Tahun ke-78 Kemerdekaan Republik Indonesia, BPPA menggelar acara ini dengan melibatkan berbagai kalangan, dari pelajar tingkat SD hingga orang dewasa di Anjungan Pemerintah Aceh TMII.

Menurutnya kegiatan Seni Budaya dan Bazar Kuliner Aceh di Taman Mini juga senada dengan pelaksanaan Pasal 2 dari Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 28 Tahun 2014 tentang Revitalisasi Fungsi dan Peran Anjungan Daerah Taman Mini Indonesia Indah.

“Dimana salah satu poin yang melekat pada pasal tersebut yakni menampilkan dan mensosialisasikan potensi budaya dan produk-produk unggulan daerah dan menjadikan Anjungan Daerah di TMII sebagai show window potensi budaya dan ekonomi daerah,” katanya.

Selain itu melalui pergelaran seni budaya dan bazar kuliner, secara rutin pelaksanaan fungsi Anjungan Pemerintah Aceh TMII juga telah dilakukan dengan cara memberikan edukasi kepada para pengunjung, khususnya pelajar dan mahasiswa.

“Penerapan kurikulum merdeka di sekolah-sekolah yang diikuti pelaksanaan Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) menjadikan Anjungan Pemerintah Aceh TMII, salah satu obyek kunjungan belajar,” katanya.

Dengan begitu BPPA melalui Anjungan Pemerintah Aceh TMII semangkin leluasa untuk mengedukasi para pelajar dengan menginformasikan dan mempromosikan potensi Aceh dari sisi kesejarahan, seni budaya maupun keunikan daerahnya.

“Oleh sebab itu, kami sangat butuh dukungan baik dari Eksekutif maupun Legislatif, barangkali ada masukan-masukan agar program dan kegiatan di Anjungan Pemerintah Aceh bisa berkembang lebih baik,” katanya.

Sementara itu Penjabat Gubernur Aceh Achmad Marzuki dalam sambutannya yang disampaikan oleh Iskandar Asisten Administrasi Umum, memberikan apresiasi kepada BPPA atas pagelaran Seni Budaya Aceh dan Bazar Kuliner Aceh tersebut.

Menurutnya, kegiatan ini juga bagian penting dalam melanjutkan peran dan fungsi Anjungan Pemerintah Aceh di TMII. Selain menghidupkan sejarah, anjungan ini membuka peluang masa depan dengan menggali potensi Aceh untuk
dikembangkan bersama-sama.

“Kuliner khas Aceh dan seni budaya unik yang dipamerkan dalam acara ini kita harapkan akan menunjang daya tarik wisata Aceh. Dengan harapan, pengunjung yang telah datang kemari, akan tertarik melanjutkan petualangan mereka ke Aceh yang memiliki beragam destinasi wisata menarik,” kata dia.

Lebih lanjut, Pengelolaan Anjungan Pemerintah Aceh di TMI sama seperti anjungan daerah lainnya, melibatkan Pemerintah Provinsi dan Sekretariat Negara sebagai pemilik lahan TMII.

“Setiap lima tahun Pemerintah Provinsi melakukan perjanjian kerjasama mengenai pemanfaatan lahan anjungan daerah. Perjanjian ini harus mendorong semangat kita di jajaran Pemerintah Aceh, untuk mengoptimalkan fungsi dan peran anjungan daerah sebagai salah satu kontributor bagi pembangunan Aceh kedepan,” ujarnya.

Kontribusi ini memiliki beragam bentuk. Tak terlepas dari tupoksi BPPA sebagai SKPA pengelola anjungan. Setiap tahun BPPA mengadakan Festival Tari Aceh yang memperebutkan Piala Bergilir Gubernur Aceh, sehingga dari sisi pengembangan seni budaya, sudah cukup banyak peran yang dilakukannya.

“Namun, yang perlu mendapat perhatian juga adalah bagaimana menggugah minat terhadap seni budaya dan kuliner Aceh, berkembang menjadi keinginan melakukan kunjungan wisata ke Aceh,” katanya.

Dengan meningkatnya jumlah wisatawan Nusantara, Pemerintah akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi Aceh dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.

“Mudah-mudahan di antara hadirin hari ini, ada yang gemar melakukan perjalanan wisata, atau mengelola trip wisata yang kelak bisa memberikan andil dalam mengemas berbagai destinasi wisata Aceh, menjadi paket wisata yang menarik dikunjungi,” tutupnya. []

Artikel Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button