Banda Aceh – Pegiat Esport, Rinza Adrial Sandy mendukung penuh komitmen paslon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Banda Aceh, Illiza Sa’aduddin Djamal-Afdhal Khalilullah Mukhlis terhadap perkembangan Esport.
Keyakinannya itu disampaikan setelah paslon Illiza-Afdhal menggelar Banda Aceh Go Gaming, 21-22 November dengan total hadiah mencapai Rp20 Juta.
“Peserta sangat-sangat antusias hari ini, ini adalah event dengan hadiah terbesar di Banda Aceh selama beberapa tahun ini,” kata Rinza, Jumat (22/11/2024).
Menurut Rinza, para atlet merasa bahwa akhir nya ada politisi yang serius peduli akan perkembangan Esport di Banda Aceh.
Apalagi calon Wakil Wali Kota Banda Aceh, Afdhal telah menyatakan bahwa Banda Aceh Go Gaming adalah awal dari komitmen paslon Illiza-Afdhal untuk mengembangkan Esport.
“Event yang telah dipersiapkan berbulan-bulan ini berjalan dengan sangat lancar dan penuh wajah bahagia,” sebutnya.
Harapan Baru
Rinza menyebutkan Banda Aceh Go Gaming perlu menjadi agenda tahunan. Bahkan untuk seleksi atlet terbaik Banda Aceh untuk mengikuti kompetisi nasional bahkan internasional, diperlukan kompetisi bulanan dimulai dari tahap gampong hingga ke tingkat kota.
Sebagai pegiat Esport, semua pihak perlu banyak belajar dari penyelenggaraan PON XXI Aceh-Sumut. Apalagi Esport merupakan cabang olahraga baru.
“Kita memerlukan waktu melakukan edukasi agar olahraga ini dapat diterima dengan baik oleh masyarakat,” sebutnya.
Pengetahuan tentang cabang olahraga Esport masih terbatas, kata Rinza. Bahkan beberapa pihak masih meyakini bahwa satu cabor esport hanya dimainkan oleh satu orang. Padahal dari lima cabor yang dipertandingkan resmi di PON, hanya 1 cabor Efootball yang dimainkan individu.
“Kami berharap perhatian khusus dari Bunda Illiza dan Afdhal akan menumbuhkan ekosistem Esport yang baik di Banda Aceh, bagi atlet, pelatih, caster, wasit, EO dan seluruh stakeholder Esport di Banda Aceh,” harapnya.
Selama ini, anak muda Banda Aceh harus merantau untuk menekuni profesi ini. Bahkan banyak atlet muda Banda Aceh yang bekerja menjadi atlet professional di Jakarta, membela tim-tim terbaik di sana. Ia juga berharap ke depan ada tim Esport di Banda Aceh yang bisa bersaing dengan tim nasional.
Menurut Rinza diperlukan kolaborasi dengan berbagai pihak untuk membuat wadah yang bisa membentuk atlet potensial yang santun, berwawasan syariat yang bisa membanggakan Banda Aceh ke depan.
“Banda Aceh Esport Academy bisa menjadi spin off dari program Banda Aceh Academy yang telah dirancang oleh Bunda dan Afdhal,” sebutnya.
Potensi Esport Banda Aceh
Potensi Esport sangat besar, teknologi terus berkembang, munculnya gawai terbaru yang mengadopsi teknologi tersebut membuka peluang bagi anak-anak muda Banda Aceh untuk mendapatkan penghasilan sendiri dari gawai baik handphone, tablet, laptop, pc, dan konsol yang mereka miliki.
Di tengah minimnya industri dan lapangan kerja di Banda Aceh. Esport membuka lapangan kerja baru yang disokong oleh ekosistem digital.
“Beberapa contoh adalah pelatih, wasit, EO, atlet, broadcaster, streamer, dan tiktoker yang mendapatkan manfaat dari event-event Esport,” sebut Rinza.
Ia optimis potensi ini ditangkap dengan serius agar atlet-atlet Banda Aceh yang potensial, sehingga dapat dilatih dan dipersiapkan untuk membanggakan Kota Banda Aceh.
Terkait potensi, ia memberi contoh di event IESF World Esport Championship 11-19 November 2024 yang diselenggarakan di Riyadh, Arab Saudi, Indonesia menjadi juara umum.
“Pada event ini TM Kausar (Ponbit) atlet Aceh turut menghantarkan tim Indonesia cabor PUBG mobile menjadi juara 5 dunia,” sebutnya.
“Kita berharap ke depan semakin banyak atlet Esport Aceh yang mampu bersaing di kancah dunia.” []