Banda Aceh – Kepala UPTD Museum Aceh, Mudha Farsyah menjelaskan bangunan museum yang berdiri sejak 31 Juli 1915 itu kini terus berinovasi untuk menarik minat kunjungan wisatawan dan generasi muda Aceh dalam mengenal budaya dan sejarah.
Beragam upaya dilakukan pihaknya untuk mengenalkan fungsi museum sebagai lembaga pelestarian warisan sejarah dan budaya, edukasi, riset, rekreasi, serta menyebarkan informasinya kepada masyarakat.
Hal tersebut disampaikan Mudha Farsyah saat peringatan HUT ke-108 Museum Aceh di Kompleks Museum Aceh, Banda Aceh, Senin (31/7/2023).
“Dalam upaya edukasi, kita juga bekerja sama dengan lembaga pendidikan dari tingkat PAUD hingga perguruan tinggi, baik dalam hal sumber pembelajaran sejarah dan budaya, konservasi benda bersejarah maupun melakukan kajian-kajian. Lalu, hingga kini Museum Aceh memiliki 6.680 koleksi dan telah mendigitalisasinya,” ungkap Mudha.
Sebagai informasi, sejak 1 Januari 2023 hingga 30 Juli 2023, total kunjungan ke objek wisata edukasi ini tercatat 32 ribu wisatawan, 1.800 di antaranya merupakan wisatawan mancanegara.
Untuk diketahui, beragam acara digelar untuk memeriahkan peringatan HUT ke-108 Museum Aceh. Selama dua hari kegiatan, 30-31 Juli 2023, beragam kegiatan edukasi dihelat dengan melibatkan partisipan dari kalangan pelajar, komunitas dan masyarakat umum lainnya.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Aceh, Almuniza Kamal mengatakan bahwa tahun ini pihaknya memperkenalkan Museum Aceh dalam bentuk edukasi sejarah Aceh dengan beberapa rangkaian kegiatan.
“Tahun ini, kita memperkenalkan Museum Aceh dalam bentuk edukasi sejarah Aceh dengan beberapa rangkaian kegiatan, di antaranya workshop mewarnai motif Aceh pada totebag, lokakarya sketsa koleksi museum, eksplorasi Museum Aceh, nonton bareng film sejarah, penampilan seni, dan rangking 1,” ujarnya.
Ia berharap, momentum HUT Museum Aceh tahun ini dapat dimanfaatkan para generasi muda untuk memperkuat ilmu pengetahuan sejarah dan meningkatkan kepedulian tentang pentingnya melestarikan warisan budaya dan mendukung upaya untuk menjaga koleksi museum agar tetap terjaga dan terpelihara.
“Selain tempat menyimpan benda bersejarah, kita (UPTD) Museum Aceh juga memiliki kewajiban untuk mengedukasi, merawat, melindungi dan melestarikan benda bersejarah,” pungkasnya. []