Sabang – Kantor Kementerian Agama Kota Sabang, melalui Seksi Pendidikan Agama Islam, menyelenggarakan Bimbingan Teknis (Bimtek) pengelolaan perpustakaan bagi tenaga perpustakaan sekolah dan madrasah di Kota Sabang.
Bimtek ini merupakan hasil kerjasama antara Kantor Kementerian Agama Kota Sabang, Pengurus Daerah Ikatan Pustakawan Indonesia (IPI) Aceh, dan Program Studi Ilmu Perpustakaan Fakultas Adab dan Humaniora UIN Ar-Raniry Banda Aceh, yang berlangsung selama empat hari, mulai tanggal 5 hingga 8 Februari 2024, di Aula MAN Sabang.
Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Sabang, H. Samsul Bahri SAg, menyampaikan harapannya dalam pembukaan Bimtek tersebut, semoga melalui kegiatan ini akan terjadi peningkatan kompetensi manajerial dalam mengelola perpustakaan, yang merupakan inti dari keberhasilan perpustakaan.
“Dalam era belajar yang merdeka ini, penting bagi kita untuk peka terhadap perkembangan teknologi. Demikian pula, diharapkan adanya inovasi dalam bentuk perpustakaan digital di sekolah dan madrasah,” ungkap Samsul Bahri.
Samsul Bahri menekankan bahwa tidak hanya proses pembelajaran di kelas yang perlu menguasai teknologi, tetapi juga di lingkungan perpustakaan. Menurutnya saat ini, digitalisasi proses pembelajaran di lingkungan Kementerian Agama sangat gencar dilakukan.
“Dalam era revolusi industri, kita harus mampu mengubah perilaku kerja dan meningkatkan keterampilan serta soft skill sebagai langkah penting untuk mendorong pengembangan perpustakaan di sekolah,” tegasnya.
Ketua Pengurus Daerah (PD) Ikatan Pustakawan Indonesia Provinsi Aceh, Nazaruddin MLIS PhD, menilai bahwa sistem pembelajaran di Indonesia yang tidak berbasis perpustakaan membuat peran perpustakaan tidak menjadi fokus utama.
“Saat ini, sistem pembelajaran kita bergantung pada guru dan dosen, sehingga peran perpustakaan tidak menjadi tema utama. Ini menyebabkan perpustakaan tidak mendapat perhatian yang cukup sebagai bagian penting dari proses pembelajaran di sekolah,” ujar Nazar.
Nazar menambahkan bahwa transformasi perpustakaan tidak dapat dihindari. Beralih ke format digital merupakan keharusan dan hal ini menjadi jembatan untuk menyelesaikan sejumlah permasalahan di dunia pendidikan dan perpustakaan kita.
Sebelumnya, Ketua pelaksana, Hj. Nuranifah MPd, yang juga menjabat sebagai Kasi PAI Kankemenag Kota Sabang, menjelaskan bahwa tujuan dari bimtek ini adalah untuk meningkatkan kompetensi pengelola perpustakaan, sehingga mampu memberikan layanan terbaik dan berkualitas kepada para pengguna perpustakaan.
“Perlu kami sampaikan bahwa peserta Bimtek ini tidak hanya berasal dari Sabang, tetapi juga dari Aceh Besar, Pidie, dan Bireuen, dengan jumlah peserta sebanyak 29 orang,” kata Nuranifah dalam laporannya.
Selama 4 hari, para peserta diberikan berbagai keterampilan teknis pengelolaan perpustakaan. Pada hari terakhir, peserta diberikan pelatihan sistem otomasi perpustakaan berbasis aplikasi INLIS Lite oleh pengurus PD IPI Aceh dan alumni Prodi Ilmu Perpustakaan yang tergabung dalam Aceh Library Consultant (ALC).
Bimtek ini juga menghadirkan narasumber dan instruktur dari Prodi Ilmu Perpustakaan, Pengurus Daerah Ikatan Pustakawan Indonesia, dan Aceh Library Consultant (ALC), di antaranya adalah Nazaruddin MLIS PhD, Dr. Zubaidah MEd, Nurhayati Ali Hasan MLIS, Saifuddin A. Rasyid MLIS, Dr. Rahmad Syah Putra, Arkin SIP, Wandi Syahputra SIP, Zulfiqri SIP, M Khatami MPd dan Farial Mirza SIP. []