Sabang – Tim gabungan pengamanan Nataru di Kota Sabang, tingkatkan kesiapsiagaan di sejumlah Pos pengamanan. Hal itu dilakukan mengingat cuaca di seluruh wilayah Kota Sabang sejak sehari terakhir mulai tidak bersahabat.
Hujan yang terus mengguyur Kota Sabang sejak sore kemarin, telah berakibat pada bencana tanah longsor dan terganggunya aktivitas penyeberang.
Pj Wali Kota Sabang Reza Fahlevi, bersama Kapolres Sabang AKBP Erwan, sejumlah Forkopimda dan Kepala OPD terkait melakukan pengecekan langsung ke tiga pos Nataru Kota Sabang, yakni Pelabuhan Balohan, Iboih dan Kilometer Nol.
Pj Walikota meminta warga Kota Sabang dan wisatawan yang berkunjung ke Sabang, untuk tetap berhati-hati dalam melakukan aktivitas luar ruangan, terlebih wilayah rawan pohon tumbang dan tanah longsor.
“Alhamdulillah personil lengkap dan tetap bertugas sesuai fungsinya masing-masing. Namun karena cuaca hujan dan angin, kita lakukan peningkatan kewaspadaan. Dan juga kami menghimbau kepada masyarakat dan wisatawan untuk lebih berhati-hati saat beraktivitas luar rumah, karena kita khawatir longsor dan pohon tumbang. Dan juga hari ini karena situasi cuaca, ada penyesuaian jadwal kapal,” kata Reza Fahlevi, Senin (25/12/2023).
Dia juga mengimbau kepada petugas jaga, untuk dapat mengutamakan keselamatan kerja saat bertugas, terlebih tim penanganan bencana.
Pada kesempatan yang hampir bersamaan Kepala Kepolisian Resort Sabang AKBP Erwan, menekankan, secara keseluruhan untuk keamanan bagi wisatawan masih terkendali.
“Melalui operasi Lilin Terpadu, Personil dari Kepolisian, TNI dan Dinas terkait siap melakukan pengamanan dan pelayanan bagi wisatawan yang berkunjung ke Sabang. Kami dari Polres Sabang menyatakan, InsyaAllah Kota Sabang hingga saat ini masih aman dan terkendali,” tegas Kapolres.
Menurut data yang diterima, sejumlah lokasi di Kota Sabang yang terdampak hujan yang tak kunjung henti yakni, jalan tebing tanjakan Cot Murong jalur wisata Iboih dan Kilometer Nol mengalami longsor ringan, jalan gerbang pelabuhan Balohan dan Baypass Cot Abeuk tergenang air setinggi mata kaki.
Masyarakat juga diminta waspada saat melintas di wilayah seperti Aneuk laot- Perikanan, jalan Diponegoro dan jalan menuju Kilometer Nol, guna menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. []