KesehatanNews

Dua Dokter Spesialis Edukasi Disabilitas di Aceh Mengenai Pola Hidup Sehat

Banda Aceh – Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala (USK), melaksanakan kegiatan pengabdian masyarakat, yang berfokus pada sosialisasi dan layanan kesehatan pada kelompok disabilitas di Gampong Lamlagang, Kota Banda Aceh, Selasa (12/11/2024).

Dalam kegiatan ini juga dilakukan edukasi yang diisi oleh dua dokter spesialis yang merupakan lulusan USK, yaitu dr. Nona Suci Rahayu, Sp.N, dan dr. Putri Irmayani, Sp.OG.

Edukasi penting kepada masyarakat disabilitas mengenai pola hidup sehat untuk mencegah penyakit kronis, seperti menjaga keseimbangan nutrisi, aktivitas fisik yang sesuai, dan manajemen stres dengan baik.

Selain itu, sosialisasi mengenai kesehatan seksual, yang mencakup pemahaman mengenai hak-hak kesehatan reproduksi, serta pencegahan penyakit infeksi menular seksual.

Edukasi lainnya meliputi pentingnya aksesibilitas dibidang kesehatan yang inklusif, sehingga dapat meningkatkan kualitas hidup serta kemandirian kesehatan bagi masyarakat disabilitas.

Selain kegiatan edukasi, pada kegiatan ini juga dilakukan pemeriksaan kesehatan dasar seperti pemeriksaan tanda vital, serta kegiatan diskusi interaktif yang melibatkan penyandang disabilitas dan dokter spesialis.

Dokter Nona mengatakan, melalui kegiatan seperti ini, diharapkan dapat meningkatkan empati dan pemahaman yang mendalam bagi kelompok disabilitas maupun masyarakat sekitar, akan pentingnya menangkis mitos maupun stigma negatif pada kelompok rentan dan berkebutuhan khusus ini.

Menurutnya, sebagai dosen yang juga seorang praktisi kesehatan, melihat pentingnya peran tenaga medis dalam mengedukasi dan mendorong masyarakat untuk lebih peduli terhadap disabilitas.

Inisiatif ini diharapkan menjadi langkah awal menuju terciptanya lingkungan masyarakat yang lebih inklusif bagi penyandang disabilitas di Aceh.

“Serta menjadi inspirasi bagi institusi lain untuk turut ambil bagian dalam gerakan inklusivitas ini,” kata Nona dalam keterangan diterima sudutberita.id, Selasa (12/11/2024).

Kegiatan ini sekaligus menjadi wujud aksi dosen sekaligus dokter yang terlibat langsung dalam pengembangan/penggiat komunitas, dengan mengedepankan prinsip azas manfaat, khususnya bagi kelompok rentan dalam masyarakat, sehingga dapat memberikan dampak positif yang luas bagi mereka.

Menurut Hamdani selaku ketua PPDI Aceh, kegiatan ini disambut baik oleh para anggota disabilitas di Banda Aceh mengingat masih sulitnya hingga saat ini bagi mereka dalam mendapatkan akses maupun informasi kesehatan.

Kegiatan ini turut dihadiri oleh beberapa orang dari kelompok disabilitas yang ada di Banda Aceh dan sekitarnya seperti disabilitas sensorik (tuna netra,tuna rungu), disabilitas fisik (pada penyintas stroke) maupun dari kelompok disabilitas lainnya.

Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan kesadaran masyarakat terhadap inklusivitas disabilitas, sebagai salah satu upaya membangun masyarakat yang lebih peduli dan responsif terhadap kebutuhan individu dengan keterbatasan.

“Kegiatan ini diharapkan dapat memberikan wawasan baru tentang pentingnya dukungan sosial dan kesehatan yang inklusif, sehingga semua orang memiliki kesempatan yang setara dalam lingkungan sosial maupun layanan kesehatan,” kata Hamdani. []

Artikel Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button