News

DPRA Minta Pemerintah Pusat Lanjutkan Pembangunan Irigasi di Aceh Barat

Banda Aceh – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA) Tarmizi SP meminta Pemerintah Pusat untuk melanjutkan pembangunan irigasi Lhok Guci Aceh Barat yang sebelumnya masuk dalam salah satu proyek strategis nasional (PSN) di tanah rencong.

“Kita minta pembangunan PSN irigasi Lhok Guci segera dianggarkan dan dapat dibangun kembali, karena ini sangat diperlukan masyarakat,” kata Tarmizi SP, di Banda Aceh, Senin (22/4/2024).

Sebagai informasi, pembangunan bendungan atau Irigasi Lhok Guci di Gampong Seumantok Kecamatan Pante Ceureumen, Kabupaten Aceh Barat itu menjadi salah satu PSN yang dikerjakan tahap I nya pada 2015-2017.

Setelah itu, masuk tahap II 2018-2020, dan pada 2020 terjadi pandemi COVID-19, sehingga pembangunannya terhenti. Tetapi, belum ada kepastian terkait kelanjutannya.

Jika pembangunan tuntas, bendungan dan irigasi Lhok Guci itu diprediksi mampu mengaliri air ke 11.700 hektare lahan persawahan dan perkebunan di wilayah setempat.

Tarmizi menyampaikan, pembangunan irigasi itu dalam dua tahun ini tidak mendapatkan penganggaran kembali dari Pemerintah Pusat. Padahal, PSN tersebut sangat dibutuhkan masyarakat setempat.

“Kalau tidak dikucurkan dana pembangunan irigasi ini, maka akan sangat berbahaya bagi gampong di sana ketika banjir, bisa seperti banjir bandang,” ujarnya.

Dirinya menuturkan, jika irigasi Lhok Guci tidak dibangun sampai selesai, maka sangat mengkhawatirkan. Karena tidak ada pencegah banjir, dan airnya deras dan langsung ke desa.

Apalagi, desa tersebut berada di tengah, dan jika jalan rusak akibat banjir, maka bisa melumpuhkan akses jalan hingga ke beberapa dalam kecamatan.

“Makanya kita minta Pj Gubernur Aceh untuk berbicara dengan pusat agar kembali mengucurkan dana pembangunan proyek irigasi tersebut, dan dilanjutkan,” katanya.

Dirinya menambahkan, bendungan irigasi Lhok Guci tersebut dibangun pertama saat Presiden Jokowi berkunjung ke Aceh Barat, kemudian pemerintah menganggarkan Rp100 miliar pertama untuk memulai pembangunannya.

Irigasi itu, lanjut dia, juga sangat membantu meningkatkan kesejahteraan para petani hingga empat kecamatan berdekatan. Maka, bendungan ini menjadi harapan masyarakat Aceh Barat. Apalagi di sana merupakan wilayah tadah hujan.

“Karena itu bendungan ini sangat penting, apalagi wilayah Aceh Barat itu adalah kawasan tadah hujan, butuh aliran air khusus, dan irigasi ini satu-satunya harapan masyarakat petani di Aceh Barat,” demikian Tarmizi SP. []

Reporter: Rafa

Artikel Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button