Banda Aceh – Dalam upaya mengembangkan sepak bola di Indonesia, Wakil Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Indonesia (PSSI) Ratu Tisha Destria menegaskan pentingnya peningkatan jumlah pelatih dan wasit berlisensi di tanah air.
Menurutnya, dalam era sepak bola modern, pengelolaan olahraga ini tak hanya membutuhkan di lapangan, tetapi juga dibutuhkan fasilitas yang memadai dan pelatihan yang berkualitas.
Hal tersebut disampaikan Ratu Tisha saat menghadiri Kongres Biasa Asprov PSSI Aceh yang berlangsung di Kyriad Muraya, Banda Aceh, Sabtu (2/11/2024).
“Untuk menghasilkan pemain berkualitas, kita perlu memastikan anak-anak kita mendapatkan bimbingan dari pelatih berlisensi. Namun, untuk mendapatkan lisensi tersebut, dibutuhkan pengorbanan dan biaya yang tidak sedikit,” katanya.
Oleh karena itu, kata Ratu, PSSI bersama Asprov berkomitmen untuk meningkatkan jumlah pelatih dan wasit di seluruh Indonesia melalui program kursus yang lebih banyak dan terjangkau.
“Fungsi dari program ini adalah agar semakin banyak pelatih yang mampu mengidentifikasi potensi pemain di setiap daerah,” tambahnya.
Dengan lebih banyak pelatih, tambah Ratu, diharapkan bibit-bibit unggul di berbagai pelosok tanah air dapat terdeteksi lebih awal.
Ratu Tisha juga menekankan perlunya kerjasama yang solid antara PSSI, Asprov, dan pemerintah daerah. Ia menegaskan bahwa mengurus sepak bola bukanlah tanggung jawab PSSI saja.
“Tanpa dukungan pemerintah dan kolaborasi dari semua anggota, akan sulit mencapai kemajuan yang diinginkan,” ungkapnya.
Ia mengapresiasi komitmen tinggi anggota PSSI Aceh, yang dianggap memiliki semangat besar dalam memajukan sepak bola di daerah tersebut.
“Saya melihat Aceh sangat beruntung karena Asprov PSSI Aceh memiliki anggota-anggota yang berkomitmen tinggi terhadap kemajuan sepak bola,” pungkasnya. []