Aceh Selatan – Juru Bicara Tim Pemenangan Pasangan Calon Bupati Aceh Selatan Tengku Amran dan Calon Wakil Bupati Aceh Selatan Akmal AH (AMAL), Teuku Sukandi, menyayangkan terjadinya mogok dokter di Rumah Sakit Umum Daerah Yuwaldi Away (RSUDYA) Tapak Tuan.
Menurutnya, semua pihak harus berpikir jernih untuk menyelesaikan masalah yang berhubungan dengan hajat hidup seluruh masyarakat Aceh Selatan ini.
“Jangan sampai kejadian ini berakibat kepada rakyat Aceh Selatan dalam mendapatkan pelayanan kesehatan, karena kesehatan adalah hak hidup setiap warga negara, dan negara harus memenuhinya,” kata Teuku Sukandi, Rabu (23/10/2024).
Dia mengatakan pemogokan dokter di RSUDYA bukan kali ini saja terjadi. Pemogokan pernah terjadi pada tahun 2011 dan tahun 2014. Pemogokan dokter saat ini merupakan yang ketiga kalinya terjadi.
Dia berharap semua pihak, Pemerintah Kabupaten Aceh Selatan, Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK) Aceh Selatan dan juga para dokter sebagai tenaga kesehatan dapat duduk bersama mencari solusi terhadap masalah yang terjadi sekarang.
“Kami yakin dengan duduk bersama semua masalah dapat kita selesaikan,” kata dia.
Sukandi juga mengingatkan pihak manapun di Aceh Selatan untuk tidak memanfaatkan para dokter yang sedang memperjuangkan haknya untuk kepentingan politik di Pilkada Aceh Selatan tahun 2024.
Dokter, kata dia, merupakan tenaga kesehatan yang berdiri di garda terdepan dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat.
“Dan, yang harus diingat, pada periode tahun lalu, ketika Tengku Amran menjadi Wakil Bupati dan kemudian menjadi Bupati Aceh Selatan dari tahun 2019 sampai 2023 tidak pernah ada pemogokan dokter. Karena beliau sangat peduli dan paham bahwa hak masyarakat Aceh Selatan untuk mendapatkan akses kesehatan tidak boleh terhalangi,” kata Teuku Sukandi.
Sukandi menjelaskan bahwa pada periode Tengku Amran menjadi Bupati Aceh Selatan semua jasa tenaga kesehatan dipenuhi dalam satu tahun anggaran, walaupun dalam keadaan pandemi covid-19 dengan kondisi keuangan pemerintah kabupaten sedang memprihatinkan.
Bahkan dalam kondisi apoh-apah itu, cerita Sukandi, dalam rapat terpadu ada yang mengusulkan agar jasa tenaga kesehatan diturunkan karena kondisi keuangan yang ada.
“Namun Tengku Amran tetap komit dan tegas menyatakan jasa para medis RSUDYA tidak bisa dipotong dan harus dibayarkan secara penuh berdasarkan ketentuan dan kesepakatan awal dalam pembahasan anggaran antara eksekutif dengan legislatif,” kata dia.
Sukandi menyatakan, dalam keadaan darurat keuangan masa itu, Tengku Amran tetap memprioritaskan anggaran yang menyentuh langsung kepada masyarakat yang telah dia janjikan seperti insentif jasa tenaga kesehatan, santunan kematian, beassiwa santri dan juga pemberdayaan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM), walaupun anggaran kabupaten terancam defisit.
“Menurut Tengku Amran, beliau siap menerima resiko apapun demi memenuhi kepentingan dan kebutuhan rakyat,” kata Teuku Sukandi.
Teuku Sukandi menjelaskan bahwa Pasangan AMAL untuk periode ke depan mempunyai program meningkatkan pelayanan kesehatan dan memastikan seluruh lapisan masyarakat dapat mengakses pelayanan kesehatan dasar tanpa hambatan apapun. []