Banda Aceh – Ketua Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Embarkadi Aceh, Azhari mengatakan, menjelang akhir fase pemulangan, 391 jemaah haji asal Aceh masih di Arab Saudi, sementara sebelas kelompok terbang (kloter) jemaah haji sudah kembali ke Aceh.
Hal tersebut disampaikan Azhari usai menerima kepulangan jemaah haji kloter BTJ-11 di Asrama Haji Embarkasi Aceh, Minggu (21/7/2024).
“Alhmadulillah, kloter 11 jemaah haji kita sudah mendarat tadi di Blang Bintang. Saat ini hanya tersisa 1 kloter lagi di Arab Saudi,” ujar Azhari dalam keterangannya, Minggu (21/7/2024).
Jemaah BTJ-11 mendarat di Bandara Sultan Iskandar Muda pada jam 08.58 Waktu Indonesia Barat. Seluruhnya berjumlah 387 orang.
Pada 9 Juni lalu, Kloter BTJ-11 berangkat ke Arab Saudi sebanyak 393 orang. 1 jemaah dinyatakan wafat di Tanah Suci, Zubaidah binti Yusuf Raja Cut (70 tahun) asal Banda Aceh.
Kemudian 5 jemaah sudah pulang lebih dulu bersama kloter lain, 2 orang pulang dengan kloter 2, 2 orang pulang dengan kloter 5 dan 1 jemaah pulang bersama kloter 8.
Azhari juga mengatakan, PPIH Embarkasi Aceh tahun ini memberangkatkan 4.710 jemaah haji. 15 jemaah dinyatakan selama pelaksanaan haji di Arab Saudi, 12 orang wafat di Makkah dan 3 lainnya wafat di Madinah
“Sampai saat ini, tinggal 1 kloter lagi jemaah haji kita masih di Arab Saudi. Insyaallah, mereka akan tiba besok pagi,” kata Azhari.
Azhari juga menyampaikan bahwa tiga jemaah haji Aceh masih menjalani perawatan di Arab Saudi, yaitu Muhammad Isa Basyah, Rajab Umar dan Rabiah Muhammad Arif.
“Masih ada tiga jemaah kita yang dirawat di Arab Saudi. Satu orang di Makkah dan dua lainnya di Madinah,” kata Azhari.
Muhammad Isa Basyah adalah jemaah kloter 10, saat ini masih dirawat di Saudi National Hospital, Makkah, karena didagnosa mengalami pneumonia.
Sementara Rajab Umar (BTJ-06) menjalani perawatan di King Salman Medical Center Madinah karena masih menggunakan ventilator dan Rabiah (BTJ-12) dirawat di Klinik Kesehatan Haji Indonesia Madinah karena gangguan keseimbangan elektrolit.
Menurut Azhari, Rabiah dan Rajab bila memungkinkan bisa dipulangkan bersama kloter 12.
Selain itu, jika masih ada jemaah yang dirawat di RS Arab Saudi sampai semua petugas kesehatan kembali ke Tanah Air, akan dilaporkan kepada Kantor Urusan Haji (KUH) Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) di Jeddah. Selanjutnya, diserahterimakan kepada KJRI di Jeddah untuk melakukan pemantauan jemaah di RSAS.
“Semua jemaah haji yang masih dirawat di RS Arab Saudi tetap menjadi tanggung jawab Pemerintah Indonesia sampai jemaah tersebut bisa kembali ke Indonesia,” kata Azhari. []