Banda Aceh – Universitas Ubudiyah Indonesia (UUI) menggelar buka bersama dengan civitas akademika, anak yatim, jurnalis, dan tokoh masyarakat di kampus setempat, Tibang, Kec. Syiah Kuala, Kota Banda Aceh pada Sabtu (30/3/2024).
Dalam kesempatan itu, Rektor UUI, Prof. Adjunct Dr. Marniati, M. Kes menceritakan kilas balik kebangkitan univeristas itu setelah sempat hancur diterjang gempa dan tsunami 2004 silam.
Marniati mengungkapkan bahwa Ubudiyah hadir bukan dalam kondisi yang baik dan bukan dalam kondisi yang mudah. Universitas yang dulunya bernama sekolah tinggi yang terdiri dari STMIK dan STIKES Ubudiyah itu bangkit berdiri dalam keadaan tsunami.
“Kami pernah kehilangan seluruh fasilitas pendidikan, kami pernah kehilangan semua dosen, kami pernah kehilangan mahasiswa dan bahkan kami kehilangan kedua orang tua pada waktu tsunami dan dari situlah kami amat percaya Allah senantiasa ada selama kita mau berharap dan berdoa,” katanya.
Berkat penolongan Allah SWT, kata Marniati, Ubudiyah saat itu dikirimi tujuh penasihat dari luar negeri. Beberapa di antaranya dari Malaysia, Bangladesh dan Irlandia.
“Para penasihat-penasihat inilah yang senantiasa membimbing saya bagaimana mengangkat dan meningkatkan kembali Ubudiyah Indonesia yang begitu hancur pada masa itu,” tutur Marniati.
Marniati bersyukur atas izin Allah dan doa serta usaha semua pihak, Ubudiyah hari ini dapat sejajar dengan universitas negeri ternama di provinsi berjuluk Tanah Rencong itu.
“Dan kita selalu berdoa akan terus maju di masa-masa yang akan datang,” pungkas Marniati.
Kegiatan buka puasa bersama tersebut juga diisi dengan ceramah agama yang disampaikan oleh Ustaz Zul Arafah. Pada kesempatan itu, Zul menyampaikan beberapa keutamaan di bulan Ramadan, terutama pada 10 akhir.
“Puasa ini adalah ujian, hasilnya akan kita lihat setelah Idulfitri nanti, semoga Ramadan ini menjadi momentum kita bertaubat dan membakar dosa-dosa kita,” harap Zul Arafah.
Buka puasa bersama tersebut juga dirangkai dengan penyerahan bantuan untuk keluarga penerima beasiswa Yayasan U’budiyah Banda Aceh, penyeraan santunan kepada anak yatim, dan penyerahan santunan untuk CS dan satpam universitas itu. []