Aceh Besar – Warga Jantho Baru menyampaikan curahan hatinya saat gampong tersebut dikunjungi oleh Calon Anggota Legislatif Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (Caleg DPRA) Dapil 1, Ahmad Haeqal Asri. Dalam pertemuan itu, warga mengeluh soal konstruksi irigasi Gampong Jantho Baru yang sudah rusak parah.
Marwan, warga setempat, menjelaskan, konstruksi irigasi induk maupun jaringan irigasi mulai primer hingga tersier sudah banyak rusak dan bocor. Hal itu menyebabkan air tidak mengalir maksimal ke perkampungan dan ladang masyarakat. Padahal, lanjut Marwan, saluran irigasi sangat penting untuk menunjang aktivitas tani, ladang, dan perikanan masyarakat.
“Kondisi irigasi Jantho Baru susah sangat memprihatinkan, fungsi irigasinya tidak ada lagi di sini. Pintu airnya sudah rusak, debit airnya makin mengecil, konstruksi bawahnya bocor, sehingga air irigasi tidak bisa mengalir seratus persen dari ukuran salurannya sampai ke kampung. Karena saluran irigasi bocor, banyak hilang airnya,” kata Marwan kepada Haeqal saat mengunjungi Gampong Jantho Baru pada Minggu (4/2/2024).
Marwan mengatakan, mata pencaharian utama masyarakat Jantho Baru berada pada sawah, kebun, dan perikanan. Karena itu, distribusi air dari irigasi sangat penting bagi keberhasilan usaha masyarakat. Kondisi rusaknya infrastruktur irigasi ini, sehingga air sungai tidak sampai dengan maksimal kepada masyarakat, sudah lama terjadi dan belum mendapat perhatian pemerintah.
Dampak dari irigasi yang rusak parah ini, kata Marwan, salah satunya membuat petani tidak bisa menanam sampai tiga kali dalam setahun karena air yang mengaliri sawah sedikit, terlebih pada musim kemarau. Selain itu, hasil pertanian dan perkebunan juga menjadi tidak maksimal.
“Kami mohon pemerintah untuk membantu memperbaiki infrastruktur konstruksi irigasi sehingga air bisa mengalir maksimal ke ladang usaha masyarakat,” tutur Marwan.
Sebelumnya, sekitar satu dekade yang lalu, kata Marwan, anggota DPR Aceh, Sulaiman Abda pernah membawa pemerintah untuk melihat langsung kondisi irigasi di Gampong Jantho Baru. Pemerintah kemudian memperbaiki kerusakan irigasi. Namun, seiring waktu berlalu, infrastruktur irigasi kembali rusak.
“Kami warga Jantho Baru sangat berterima kasih karena beberapa tahun lalu, bapak H. Sulaiman Abda pernah datang kemari dan pernah merehab irigasi kami dengan membawa pihak yang berwenang untuk melihat lokasi ini. Sekarang kami perlu bantuan lagi dari pemerintah untuk perbaiki konstruksi irigasi ini,” ucap Marwan.
Caleg DPRA Dapil 1, H. Ahmad Haeqal Asri, S.Ked., M.M. yang juga Wakil Ketua I DPD Partai Golkar Aceh ini dalam pertemuan bersama warga mengatakan, infrastruktur irigasi di Jantho Baru sudah rusak berat sehingga tidak mengaliri air secara maksimal dan dirasakan kebermanfaatannya kepada masyarakat tani.
“Setelah mendengar keluhan masyarakat, kami ikut lihat langsung kondisi irigasi. Irigasi ini sekarang nggak bisa mengalir maksimal karena banyak saluran yang bocor sehingga kegiatan pertanian dapat terhambat,” jelas Haikal yang saat ini juga menjabat sebagai Ketua PMI Kota Banda Aceh.
Jika kondisi ini terus berlanjut, kata Haeqal, maka akan sangat merugikan masyarakat karena hasil garapan lahan tidak bisa maksimal dan hal tersebut akan berdampak pada persoalan ekonomi masyarakat. Terlebih, masyarakat sangat bergantung pada jaringan irigasi untuk kebutuhan pertanian dan kehidupan.
“Kami berharap Pemerintah Aceh dapat memperbaiki saluran irigasi ini agar petani bisa dapat hasil maksimal dalam menggarap lahannya. Sebagaimana kita tahu bahwa pertanian, perkebunan, dan perikanan merupakan mata pencaharian utama masyarakat sekitar sini,” tutur Haeqal.
Ia juga berharap, jika konstruksi irigasi sudah diperbaiki dan bisa berjalan maksimal, pos pos pintu irigasi juga dihidupkan lagi karena saat ini banyak pos pintu irigasi yang sudah mati dan tidak ada penjaganya, disebabkan karena konstruksi irigasi yang sudah rusak parah.
“Semoga masyarakat Aceh, khususnya wilayah Jantho dapat kembali bertani dengan maksimal seperti dulu lagi,” harap Haeqal. []