NewsOlahraga

PSSI Beri Tiga Hukuman untuk Persiraja Banda Aceh

Banda Aceh – Sudah jatuh, tertimpa tangga pula. Kalimat ini mungkin cocok disematkan untuk tim Liga 2, Persiraja Banda Aceh.

Setelah “dikerjai” wasit di laga versus Malut United di Stadion Langsa pada 5 Maret 2024, tim milik Nazaruddin Dek Gam itu juga dihukum dengan tiga jenis hukuman oleh Komite Disiplin PSSI.

Dikutip dari laman PSSI, Sabtu (16/3/2024), tiga jenis hukuman tersebut yakni pertama, denda sebesar Rp 25 juta karena dalam pertandingan versus Malut United ada 5 orang pemain yang mendapatkan kartu kuning.

Kedua, tim berjuluk Lantak Laju itu dihukum Rp 25 juta karena terdapat penonton memasuki area lapangan pertandingan saat melawan Malut United.

Ketiga, Persiraja juga didenda Rp 10 juta dan sanksi larangan menyelenggarakan pertandingan dengan penonton sebanyak 1 pertandingan karena dianggap gagal memberikan kemanan dan kenyamanan terhadap perangkat pertandingan saat versus Malut United.

Laga Persiraja vs Malut United pada leg pertama perebutan peringkat ketiga Liga 2 2023/2024 di Stadion Langsa, diwarnai kericuhan. Hal ini dipicu oleh kepemimpinan wasit Cahya Sugandi yang dianggap tidak netral, di mana beberapa keputusannya merugikan tim tuan rumah.

Salah satu keputusan kontroversial sang pengadil adalah ketika membiarkan pemain Persiraja, Al-Muzanni terjatuh di kotak terlarang. Hal ini membuat pemain dan ofisial Persiraja marah tanpa kepalang, hingga memaksa wasit lari terbirit-birit ke ruang ganti.

Kekecewaan terhadap kepemimpinan wasit juga disampaikan Presiden Persiraja, Nazaruddin Dek Gam. Hal ini diungkapkan saat rapat antara Komisi III DPR RI dengan AD Interim Menpora yang berlangsung di Jakarta, Kamis (7/3/2024).

Dalam rapat tersebut, Dek Gam yang juga anggota Komisi III DPR RI menyemprot habis Sekjend PSSI, Yunus Nusi. Dia memprotes kualitas wasit Indonesia dan menjadikan Cahya Suganti sebagai salah satu contoh.

“Saya selaku presiden klub Persiraja, saya ingin kita jangan sibuk ngurusin (naturalisasi) ini pak, bapak ngurusin wasit dulu, bagaimana pemain kita maju kalau wasitnya seperti itu pak,” kata Dek Gam.

Politisi Partai Amanat Nasional (PAN) itu lalu menceritakan insiden keributan di laga Persiraja vs Malut United pada Selasa (5/3/2024), gara-gara ketidaknetralan sang pengadil di lapangan.

“Bapak lihat video kemarin Persiraja melawan Malut, kita sudah kirim surat ke bapak tentang protes itu, saya pemlik klub pak, saya mendapat amanah dari rakyat Aceh untuk menyampaikan ini, jangan sampai keributan demi keributan itu terjadi karena kepemimpinan wasit.”

“Jangan ini aja kita pikirkan, tapi kualitas wasit itu penting pak, itu wasit Cahya itu yang kemarin mimpin kami itu berulang kali bermasalah di PSSI, kenapa masih bapak kirim ke Aceh, masih untung dia selamat kemarin pak,” kata Dek Gam. []

Artikel Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button