Banda Aceh – Nama Isnaini Husda kini semakin dikenal sebagai salah satu figur yang tengah mencalonkan diri sebagai Wakil Walikota Banda Aceh mendampingi Aminullah Usman dengan nomor urut 03 di Pilkada 2024. Lahir dan besar di Banda Aceh, Isnaini adalah potret seorang pemimpin yang bertumbuh bersama masyarakat. Perjalanan hidupnya, dari seorang sekretaris desa hingga Wakil Ketua DPRK Banda Aceh, menginspirasi banyak orang.
Lahir di Banda Aceh pada 10 Februari 1974, Isnaini adalah “anak Banda Aceh tulen”. Seluruh hidupnya ia habiskan di kota ini. Kini, ia tinggal di Lamteh, Ulee Kareng, bersama istri dan tiga anaknya.
Karier Isnaini bermula dari jabatan sederhana sebagai sekretaris desa Lamteh. Namun, ia segera dipercaya untuk memimpin gampong tersebut sebagai keuchik. Kepemimpinannya tak hanya berbuah penghargaan, tetapi juga perubahan nyata bagi masyarakat. Pada 2011, Gampong Lamteh dinobatkan sebagai desa terbaik nasional oleh Kementerian Dalam Negeri, sebuah pencapaian yang membanggakan.
Julukan “Keuchik Isnaini” pun melekat erat di hati warga. Dari sana, Isnaini melangkah ke dunia politik. Pada 2014, ia terpilih sebagai anggota DPRK Banda Aceh dari daerah pemilihan Ulee Kareng-Syiah Kuala. Tak hanya berhenti di situ, kariernya terus menanjak hingga menjabat sebagai Wakil Ketua DPRK Banda Aceh untuk periode 2019-2024.
Politisi Berjiwa Rakyat
Sebagai politisi, Isnaini dikenal aktif mendorong berbagai program yang langsung menyentuh kebutuhan masyarakat. Rehabilitasi masjid, pembangunan balai pengajian, perbaikan infrastruktur jalan pedesaan, hingga program bantuan rumah layak huni, adalah sebagian kecil dari torehan pengabdiannya. Isnaini juga kerap memberikan bantuan perlengkapan usaha untuk warga, membuktikan bahwa kepemimpinannya berpijak pada kebutuhan nyata masyarakat Banda Aceh.
“Beliau selalu ada ketika kami membutuhkan,” ujar seorang warga Lamteh. “Bukan hanya sekadar pemimpin, tapi juga bagian dari keluarga besar kami.”
Selain menjabat sebagai Wakil Ketua DPRK, Isnaini juga menjabat sebagai Ketua Partai Demokrat Banda Aceh, posisi yang semakin mengukuhkan kiprahnya sebagai pemimpin politik di tingkat kota. Sebagai seorang politisi senior dengan pengalaman tiga periode di DPRK Banda Aceh, Isnaini tak hanya memahami birokrasi, tetapi juga dinamika kebutuhan masyarakat di lapangan.
Bagi Isnaini, politik adalah tangga untuk membawa perubahan. “Saya percaya, dengan amanah rakyat, kita bisa bersama-sama membangun Banda Aceh menjadi lebih baik,” katanya suatu ketika.
Dengan rekam jejak yang cemerlang dan latar belakang sebagai “anak Banda Aceh tulen”, Isnaini Husda menawarkan kepemimpinan yang dekat dengan masyarakat. Tak hanya mengandalkan prestasi masa lalu, ia membawa visi pembangunan yang lebih besar untuk Banda Aceh ke depan.
Bagi Isnaini, pilkada ini bukan sekadar soal menang atau kalah, melainkan kesempatan untuk membalas budi pada kota yang telah membesarkannya. “Banda Aceh adalah rumah saya,” ujarnya penuh haru. “Dan saya ingin rumah ini terus menjadi tempat yang nyaman untuk kita semua.”
Bersama Aminullah Usman, pasangan calon nomor urut 03 ini membawa visi besar untuk menjadikan Banda Aceh sebagai kota yang Islami, gemilang, dan berkelanjutan. Mereka berdua tidak hanya fokus pada pembangunan ekonomi, tetapi juga mempertahankan nilai-nilai Islam serta menciptakan lingkungan yang lestari.
Dengan rekam jejak yang teruji, Isnaini Husda menjadi simbol harapan baru bagi warga Banda Aceh. Bersama Aminullah Usman, ia juga berkomitmen menghadirkan kepemimpinan yang inklusif, dekat dengan masyarakat, dan berpihak pada pembangunan yang berkesinambungan.
Pilihan kini ada di tangan masyarakat Banda Aceh. Apakah pasangan Aminullah-Isnaini mampu membawa perubahan yang diimpikan? Waktu dan suara rakyat akan menjadi penentu pada Rabu, 27 November 2024. []