BisnisNews

Aceh Kendalikan Inflasi Melalui High Level Meeting TPID dan TP2DD

Aceh Barat – Kegiatan High Level Meeting Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) dan Tim Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah (TP2DD) berlangsung di Aula KPPN, Direktorat Jenderal Pembendaharaan Kabupaten Aceh Barat.

Pertemuan ini dipimpin oleh Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Aceh, Rony Widijarto P., dan Sekretaris Daerah Aceh Barat, Marhaban, Selasa (22/10/2024).

Dalam sambutannya, Rony menyatakan, High Level Meeting TPID dan TP2DD merupakan wujud kolaborasi dan sinergi antar pemangku kepentingan untuk mengendalikan inflasi dan mendorong digitalisasi.

“Kegiatan ini bertujuan untuk menjaga realisasi inflasi akhir tahun di Aceh Barat pada sasaran 2,5±1%. Salah satu langkah yang diambil adalah melalui implementasi teknologi rumpon ijuk untuk kelompok nelayan setempat,” katanya.

Pertemuan ini juga membahas strategi digitalisasi daerah, dengan tema fokus pada percepatan dan perluasan digitalisasi untuk mendukung implementasi ETPD yang akan meningkatkan transparansi transaksi keuangan pemerintah daerah.

Sebagai puncak kegiatan, acara dilanjutkan ke Pelabuhan Pelindo di Kecamatan Johan Pahlawan, di mana dilakukan pelepasan secara simbolis perahu yang membawa rumpon ijuk.

Seremoni ini dihadiri oleh para pejabat penting, termasuk Kepala KPPN Meulaboh, Linggo Supranggono, dan Wakil Dekan Universitas Teuku Umar, Sufal Diansyah. Pelepasan tersebut menandai dimulainya pilot project implementasi 11 unit rumpon ijuk di perairan Aceh Barat.

Program ini telah melalui berbagai asesmen untuk memastikan dampak positifnya terhadap nelayan dan rantai pasok perikanan.

Sinergi antara Bank Indonesia, Universitas Teuku Umar, dan TPID Aceh Barat menjadikan pengembangan ekosistem perikanan melalui rumpon ijuk sebagai program unggulan tahun 2024.

Diharapkan, peluncuran rumpon ijuk akan meningkatkan hasil tangkapan ikan dan kesejahteraan nelayan, serta menjaga keberlanjutan sumber daya laut.

Sekda Aceh Barat, Marhaban menekankan pentingnya koordinasi dan komunikasi antar pimpinan daerah dalam mengatasi persoalan inflasi.

“Dengan strategi 4K—ketersediaan pasokan, keterjangkauan harga, kelancaran distribusi, dan komunikasi efektif—sinergi ini diharapkan dapat menjadi akselerator dalam mengendalikan inflasi pangan dan mendukung ketahanan pangan nasional, khususnya di Kabupaten Aceh Barat,” ujarnya. []

Artikel Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button