NewsOlahraga

Ini Makna dan Filosofi Logo PON XXI Aceh-Sumut 2024

Banda Aceh – Tim Dewan Juri bidang Sosial Budaya Sayembara Nasional Logo PON XXI Aceh-Sumut 2024, Tarmizi Abdul Hamid merincikan makna dan filosofi dari logo yang diselenggarakan di Medan, Sumatera Utara, 8 September 2022 lalu.

“Masyarakat Aceh dan Indonesia umumnya belum memahami arti dan makna serta filosofi yang terkandung dalam logo ini,” jelas lelaki yang akrab disapa Cek Midi, Kamis (5/9/2024).

Cek Midi menjelaskan bahwa desain dan kriteria logo PON XXI Aceh-Sumut 2024 menggabungkan kedua simbol antara Aceh dan Sumatera Utara.

Rencong dan Ulos sebagai pusaka kedua daerah, rencong sebagai simbol keberanian, keperkasaan, kepahlawanan dan patriotisme sedangkan Ulos sebagai simbul persatuan, kasih sayang dan persaudaraan.

Abstraksi api dan obor sebagai simbul sportivitas, arah ke atas sebagai simbol sumber daya alam dan dinamika ekonomi serta dua garis kuning simbol provinsi yang unik dengan khas budayanya.

“Dinamika garis sebagai simbol sosial budaya, kepak sayap burung sebagai simbol terbang setinggi tingginya, serta kepala Burung paruh panjang mencirikan Burung Cempala Kuneng dari Aceh dan Burung beo Nias dari Sumatera Utara, lima api yang menyala-nyala sebagai simbol lima sukses PON,” tambah Cek Midi.

Sedangkan warna pada logo yaitu; merah sebagai semangat dan kegigihan, hijau sebagai potensi sumber daya alam dan ekonomi, kuning sebagai menerangi dan menginspirasi, putih sebagai keterbukaan dan transparansi, dan hitam sebagai konsistensi dan keteguhan hati.

Cek Midi mengeklaim gaya desain logo PON XXI sangat modern, dinamis, unik, simpel, sportif dan impresif.

Untuk itu jelang pembukaan PON XXI Aceh-Sumut 2024 dirinya menilai perlu sosialisasi, sehingga publik mengerti arti logo PON XXI yang kini beredar di setiap sudut kota dan semua platform media.

Logo PON XXI Aceh-Sumut sendiri adalah karya Anto Wibowo asal Jakarta. Desain milik Anto dipilih dari ratusan karya yang ikut dalam sayembara.

Adapun tim juri dari Aceh yang ditugaskan ke Medan dalam rangka pembentukan kriteria logo dan tagline, terdiri dari; Tarmizi Abdul Hamid, Nab Bahani (Seni/Budayawan), Hasan Basri, T. Murdani, (Akademisi).

Kemudian, T. Rayuan Sukma (KONI Aceh/Praktisi Olah Raga), T. Armansyah, Syaifullah (Dispora Aceh), Said Akram, Jalaluddin Ismail (Design Grafis) dan Imran Thaib (Wartawan Olahraga).

Tim Juri Aceh ini telah melaksanakan tugas secara profesional dan semaksimal mungkin. []

Artikel Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button