Pidie Jaya – Hujan deras yang terjadi dalam dua pekan terakhir mengakibatkan keruhnya air sungai, dan menyebabkan suplai air bersih dari PDAM Tirta Krueng Meureudu, Aceh terhambat dan bahkan lumpuh total di beberapa wilayah.
Seorang pelanggan di Kecamatan Meurahdua mengeluhkan hampir dua pekan suplai air bersih ke desanya lumpuh.
Kendati gangguan ini disebabkan oleh faktor alam dan dipahami oleh masyarakat, mereka tetap merasa kesulitan, terutama saat acara kenduri.
Air sumur galian yang tersedia hanya dapat digunakan untuk mencuci dan memiliki kualitas yang kurang baik, dengan rasa lagang (antara tawar dan asin), warna kuning, dan bau kurang sedap. Tidak semua rumah tangga memiliki sumur, sehingga keluhan serupa juga datang dari warga di Ulim dan Meureudu.
Nur, warga Meunasah Jurong Teupin Pukat Meurahdua, mengungkapkan, suplai air bersih hampir dua pekan sangat terbatas. Air sumur galian sangat dalam dan kualitasnya buruk.
“Warga Desa Buangan, Lueng Bimba, dan Beuringen juga berharap agar masalah ini segera teratasi, mengingat air adalah kebutuhan dasar yang penting,” ujarnya.
Direktur PDAM Tirta Krueng Meureudu, Cut Faisal, mengonfirmasi bahwa gangguan pendistribusian air disebabkan oleh tingginya curah hujan yang membuat air sungai keruh, sehingga proses di Intake sulit dilakukan.
“Petugas berusaha keras agar suplai air kembali normal. Kami mohon pelanggan untuk bersabar,” ujar Cut Faisal, Jumat (16/8/2024).
Suplai air sering terganggu saat air sungai keruh, namun kembali lancar saat air bersih. PDAM Tirta Krueng Meureudu juga mendapatkan pasokan tambahan dari PAM IKK Meureudu, yang membantu mengatasi masalah suplai. []