NewsPendidikan

Mahasiswa USK Ciptakan Produk Nuram, Inovasi Makanan Laut Berbahan Dasar Tiram

Banda Aceh – Mahasiswa Universitas Syiah Kuala (USK) Banda Aceh berhasil membuat inovasi baru. Inovasi ini dinamakan “Nuram (Nugget Tiram)” yang mengggunakan bahan dasar tiram.

Nuram memiliki kandungan gizi yang tinggi serta praktis dengan harga yang ekonomis. Inovasi yang membanggakan ini merupakan ide dari Mulia Nasriza (Program Studi Ilmu Keperawatan), Najwa Miftahul Jannah (Program Studi Ilmu Keperawatan).

Kemudian, Cut Najhan Riza (Program Studi Ilmu Keperawatan), Sabila Mauliza (Program Studi Bimbingan Konseling) dan Zahrina Arifah (Program Studi Psikologi) dengan dosen pembimbing, Maulina.

Melalui Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) tahun 2024, Mulia dan tim berhasil lolos pendanaan dari Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi.

Mereka mengangkat judul “NURAM (Nugget Tiram): Inovasi Makanan Laut Praktis Berbahan Dasar Saccostrea Cucullata Sebagai Upaya Untuk Meningkatkan Gizi dan Pencegahan Stunting” dalam skema PKM Kewirausahaan.

Inovasi ini tentunya memiliki tujuan spesifik serta memanfaatkan tiram menjadi inovasi makanan yang praktis dan juga bergizi. Bahan baku utama kaya akan zinc, zat besi, sumber protein, karbohidrat, kalsium, kalium, natrium dan rendah lemak yang sangat bermanfaat untuk pertumbuhan dan perkembangan, terutama pada periode 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK).

Manfaat dari produk yang telah diciptakan ini di antaranya dapat meningkatkan gizi dan solusi pencegahan stunting serta meningkatkan ekonomi pedagang tiram di pesisir pantai desa Alue Naga Kota Banda Aceh.

Mulia dan tim telah melakukan uji analisis kandungan gizi, untuk memastikan klaim nutrisi pada produk akurat. Selain itu juga telah melakukan pengujian produk dan perizinan dinas terkait seperti pengurusan Nomor Induk Berusaha (NIB) serta pengurusan sertifikat halal MUI untuk menandakan bahwa produk sudah lulus uji dan dapat dipastikan keamanannya.

“Harapan dari keberlanjutan program ini yaitu produk kami dapat dikenal secara luas di masyarakat, bermanfaat bagi masyarakat, dapat meningkatkan kesejahteraan ekonomi pedagang tiram dan dapat memenuhi kebutuhan gizi sehari-hari masyarakat serta dapat menjadi salah satu pendukung program pemerintah dalam pencegahan stunting,” ujar Mulia selaku ketua tim, Jumat (9/8/2024).

Produk tersebut juga sudah terjual di daerah Kota Banda Aceh dan kabupaten Aceh Besar.

Selain itu juga beberapa orderan masuk keluar Kota Banda Aceh seperti dari Kota Lhokseumawe dan Bireuen. Produk memang sangat diminati oleh masyarakat, khususnya konsumen frozen food. Info selengkapnya dapat di akses melalui Instagram @pkmknuram2023. []

Artikel Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button