Banda Aceh – Dalam rangka menyambut peringatan 20 tahun tsunami yang melanda Aceh pada tahun 2004 silam, Tsunami and Disaster Mitigation Research Center (TDMRC) bekerjasama dengan Bappeda Aceh Barat, BPBD Aceh Barat dan Universitas Teuku Umar menggelar Focus Group Discussion (FGD).
FGD terkait “Kajian 20 Tahun Tsunami Aceh di Aceh Barat” ini dilaksanakan, Rabu (24/7/2024) di Aula Iskandar Muda Universitas Teuku Umar dan dihadiri oleh berbagai pemangku kepentingan, termasuk akademisi, praktisi dan masyarakat umum.
FGD yang dibuka langsung oleh Rektor UTU Prof Ishak ini mengambil tema pemulihan pasca tsunami dan strategi di masa depan dalam menghadapi bencana.
Direktur TDMRC USK, Prof Syamsidik menyampaikan, FGD ini diharapkan dapat memberikan wawasan dan rekomendasi kebijakan untuk meningkatkan kesiapsiagaan dan pemulihan masyarakat dari bencana menjadi lebih cepat, terutama untuk pembelajaran bangkit dari bencana besar seperti yang terjadi 20 tahun silam.
“Kerjasama antara lembaga penelitian, pemerintah daerah, dan universitas diharapkan dapat menghasilkan solusi inovatif dan berkelanjutan dalam mengurangi risiko bencana di masa depan,” kata Syamsidik dalam keterangan tertulis kepada Media Center Aceh, Rabu (24/7/2024).
Syamsidik menyampaikan terimakasih kepada UTU, BPBD Aceh Barat dan Bappeda Aceh Barat atas kerjasama dan bantuan yang diberikan untuk mensukseskan kajian ini.
“Saat ini TDMRC sedang mempersiapkan peringatan 20 tahun tsunami Aceh, seluruh rangkaian kegiatan dapat diakses di https://tdmrc.usk.ac.id/20th-years-aceh-tsunami/,” kata Syamsidik.
FGD yang dihadiri lebih dari 40 peserta itu dirangkai dengan sesi diskusi, di mana peserta dibagi menjadi beberapa kelompok kecil untuk membahas aspek-aspek spesifik seperti Infrastruktur, Kesiapsiagaan, Livelihood, dan Psikososial.
Setiap kelompok dipandu oleh fasilitator dari TDMRC, kelompok Infrastruktur dipandu oleh Aulia Khalqillah dan Daffa Alfarizi, Kesiapsiagaan dipandu oleh Ismiatul Ramadhian Nur dan Muhammad Arifin, Livelihood oleh Cut Aprilia Interbuss dan Sophia Imari, serta Psikososial oleh Siti Ghaisani Masturah dan Nada Nafira Almanzani.
Partisipasi aktif dari seluruh peserta menghasilkan berbagai ide dan rekomendasi yang konstruktif. Selain melaksanakan FGD, para peniliti ini juga mengunjungi gampong-gampong terdampak tsunami 20 tahun silam, seperti Gampong Pasir dan Gampong Suak Indrapuri untuk menggali informasi terkait kondisi gampong tersebut setelah 20 tahun pasca tsunami.
Kegiatan yang merupakan rangkaian dari peringatan 20 tahun tsunami yang dilaksanakan TDMRC ini, menghasilkan berbagai informasi menarik karena peserta yang hadir merupakan perwakilan instansi yang relevan dan cukup memahami proses pemulihan dan kondisi Aceh Bara pasca 20 tahun tsunami.
Seperti aspek infrastruktur yang membahas upaya rekonstruksi dan rehabilitasi infrastruktur yang rusak akibat tsunami. Berbagai proyek pembangunan yang telah dilakukan selama dua dekade terakhir dievaluasi, dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas infrastruktur dan mengurangi kerentanan terhadap bencana di masa depan.
Dinas PUPR, konsultan pembangunan dari berbagai perusahaan sampai kepada geuchik setempat menjadi narasumber dalam penggalian informasi terkait infrastruktur.
Demikian pula untuk aspek aspek lainnya, perwakilan instansi dinas pendidikan, dinas kesehatan, pemberdayaan perempuan, keuangan daerah, dosen, masyarakat umum menjadi narasumber untuk menggali fakta fakta terkait psikososial, livelihood dan kesiapsiagaan. []
Ismiatul Ramadhian Nur dan Sophia Imari