Banda Aceh – Balai Pelaksana Penyediaan Perumahan Sumatera I mengadakan kegiatan Uji Sertifikasi Kompetensi Tenaga Kerja Konstruksi (on site) pada proyek ABPN PUPR bekerja sama dengan Balai Jasa Kontruksi Wilayah I Banda Aceh di lokasi pembangunan Rumah Susun ASN Dukungan PON di Aceh Besar pada 2 Juli 2024 lalu.
Kepala Balai Pelaksana Penyediaan Perumahan Sumatera I, Teuku Faisal Riza, Selasa (9/7/2024) menyampaikan pentingnya Uji Sertifikasi Kompetensi ini sesuai amanat “UU No. 2 Tahun 2017 pada pasal 70 ayat 1: setiap Tenaga Kerja konstruksi wajib memiliki sertifikat kompetensi Kerja”.
Ia mengatakan, uji sertifikasi kompetensi juga bertujuan meningkatkan kualitas dan profesionalisme tenaga kerja di bidang konstruksi.
“Kami berharap melalui kegiatan Uji Sertifikasi Kompetensi ini, para pekerja dapat meningkatkan pengetahuan serta keterampilan mereka, sehingga dapat terus berkontribusi lebih baik dalam pembangunan infrastruktur di Provinsi Aceh,” katanya.
Uji sertifikasi kompetensi ini diikuti oleh 42 peserta yang terdiri dari tukang pasang bata level 2 sebanyak 21 orang dan tukang plester bangunan gedung level 2 sebanyak 21 orang. Sedangkan untuk uji sertifikasi kompetensi angkatan II direncanakan pada pertengahan Juli untuk jabatan kerja tukang keramik dan tukang MEP. Mereka akan mengikuti tahap asessment yang meliputi aspek teknis dan observasi dalam pelaksanaan pekerjaan lapangan pembangunan Rumah Susun.
Indra Suhada, Kepala Balai Jasa Konstruksi Wilayah I Banda Aceh, menegaskan bahwa pembangunan infrastruktur yang pesat diiringi oleh kebutuhan mendesak akan Sumber Daya Manusia (SDM) yang terampil dan profesional.
Penyiapan Tenaga Kerja Konstruksi yang terlatih dan bersertifikat menjadi prioritas bersama dalam mendukung proyek-proyek ini. Namun, tantangan utama yang dihadapi adalah keterbatasan jumlah tenaga kerja konstruksi yang telah bersertifikasi di wilayah Provinsi Aceh.
“Semoga dengan diadakan kegiatan Uji Sertifikasi Kompetensi Tenaga Kerja Konstruksi pada proyek ABPN PUPR ini dapat memberikan manfaat yang besar bagi peserta/ pekerja kontruksi sesuai dengan standar kualitas yang tinggi dan memberikan hasil yang terbaik bagi perkembangan infrastruktur di provinsi Aceh,” pungkasnya. []
