Banda Aceh – Maju sebagai wali kota Banda Aceh, Illiza Sa’aduddin Djamal akan mengaktifkan kembali konsep kota Basajan, yakni kolaborasi antara Banda Aceh, Sabang dan Aceh Besar.
Menurut Illiza, kolaborasi ini akan mengantarkan Banda Aceh menjadi ibu kota provinsi yang lebih kaya dan kuat dari berbagai sektor, seperti bidang industri dan pariwisata.
“Seperti Sabang kuatnya di bidang Pariwisata, Aceh Besar penguatan di bidang Industri, dan Banda Aceh tetap menjadi sentral bisnis, pemasaran dan juga area komersil bagi ibu kota Provinsi,” kata Illiza dalam konferensi pers, Minggu (7/7/2024).
Banda Aceh memiliki luas wilayah 61 Km persegi, 9 Kecamatan dan 90 Desa, serta total penduduk lebih dari 260 ribu jiwa. Meski luas wilayah Banda Aceh sangat terbatas, namun daya tarik dan jumlah penduduk di kota ini terus meningkat.
“Atas dasar itulah Banda Aceh butuh berkolaborasi lintas kabupaten/kota,” ucapnya.
Selain itu, Illiza menyadari bahwa Anggaran Pendapatan Belanja Kota (APBK) masih sangat lemah, maka dirinya juga berencana untuk berkolaborasi dengan pemerintah pusat, pihak swasta serta investasi dari internasional.
“Tentu saja saya terinspirasi dari Jakarta ketika dipimpin oleh Bapak Anies Rasyid Baswedan, karena memang ibu kota Provinsi sudah selayaknya memerlukan konsep kota kolaborasi seperti kota besar lainnya,” jelas Illiza.
Maju sebagai wali kota bukan hal baru bagi Illiza. Kali ini, Anggota DPR RI ini bertujuan untuk memperluas dan memperkuat kota Banda Aceh baik secara lokal, nasional dan global.
Tapi untuk mewujudkan itu, Illiza mengakui membutuhkan pasangan calon yang solid. Hingga kini, terdapat tiga calon yang akan menjadi pertimbangan dari kalangan anak muda Aceh.
Sebab, kota Banda Aceh membutuhkan sosok yang mampu menampung aspirasi-aspirasi masyarakat serta memahami dinamika permasalahan kota.
“Namun, kami belum bisa menentukan sekarang, Inshaallah akan kita umumkan bulan depan,” ujarnya. []