NewsPolitik

Listrik di Aceh Hidup Mati, Nasir Djamil Minta PLN Berhenti Sengsarakan Rakyat

PLN Minta Maaf

Banda Aceh – Listrik di sebagian wilayah Aceh hidup mati dalam dua hari terakhir. Hari ini, Selasa (4/6/2024) hingga pukul 20.00 WIB, listrik padam hingga sebanyak 11 kali di kawasan Baitussalam, Kabupaten Aceh Besar.

Ketua Forum Bersama Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI dan Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI asal Aceh, M Nasir Djamil mendesak Perusahaan Listrik Negara (PLN) berhenti menyengsarakan rakyat Aceh dengan cara menormalkan kembali arus listrik.

Menurutnya, belakangan ini listrik sering hidup dan mati. Banyak masyarakat yang menyampaikan keluhan kepada dirinya perihal padamnya listrik PLN. Bahkan ada di antara mereka yang mempertanyakan nasib barang-barang elektronik rumah tangga yang selama ini tergantung dengan arus listrik.

“PLN diharapkan segera memperbaiki dan menormalkan kembali arus listrik agar kebutuhan rakyat terhadap listrik tidak terganggu,” ujar Nasir Djamil, Selasa (4/6/2024).

Dikatakannya, pemadaman yang tak beraturan itu sangat membuat masyarakat menderita. Apalagi rumah atau gedung pemerintahan dan perkantoran yang bergantung dengan air conditioner (AC) untuk mendinginkan ruangan.

“PLN harus komitmen dengan pelayanan publik agar pelanggan PLN puas. Anehnya jika token atau tagihan terlambat dibayar, langsung diputus. Tapi kalau PLN berulah seperti ini, pelanggan yang sangat dirugikan,” kata Nasir Djamil.

PLN Minta Maaf

Manajer Komunikasi PLN UID Aceh, Lukman Hakim meminta maaf atas pemadaman yang terjadi di daerah ujung barat Sumatra itu.

“Atas pemadaman ini, PLN mengucapkan permohonan maaf yang sebesar-besarnya. Petugas PLN di lapangan tengah mengupayakan penormalan sesegera mungkin,” kata Luman kepada sudutberita.id, Selasa (4/6/2024) malam.

Ia menjelaskan, pemadaman listrik di Aceh karena terjadi gangguan pada jaringan transmisi Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) 150 kV Langsa-Idi.

Hal itu, kata dia, mengakibatkan jaringan transmisi Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) 150 kV Langsa-Lhokseumawe dan Idi-Panton Labu trip.

Hal ini, tambah dia, berdampak pada Pembangkit PLTMG Arun 1, 2, PLTU Nagan Raya 1, 2, 3, 4, PLTMH Krueng Isep dan Angkup Trip sebesar 420,2 MW dan menyebabkan kondisi kelistrikan di sebagian besar sistem interkoneksi Aceh terganggu.

“Saat ini PLN telah mengerahkan tim gabungan yang terdiri dari UPT dan UID Aceh untuk menelusuri penyebab gangguan,” katanya.

Dalam kesempatan itu, Lukman mengimbau untuk peralatan elektronik yang sensitif terhadap lonjakan tegangan seperti televisi, Ac, kulkas dan sebagainya untuk dimatikan sementara waktu sampai kondisi kelistrikan benar-benar stabil.

“Sesuai rencana dini hari nanti akan diupayakan penormalan pembangkit listrik di Nagan Raya sehingga kecukupan daya dan stabilitas tegangan akan lebih baik,” pungkasnya. []

Artikel Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button