Banda Aceh – Tokoh perempuan asal Simeulue, Suwarni ikut meramaikan bursa pencalonan bupati pada Pilkada 2024 di kabupaten berjuluk Ate Fulawan itu. Suwarni yang didampingi puluhan timses mengembalikan berkas pendaftaran ke DPD Gerindra Aceh di Banda Aceh, Rabu (8/5/2024).
Selain mengembalikan berkas pendaftaran, Suwarni juga menyampaikan visi dan misi di hadapan tim penjaringan yang dipimpin Nasrul Sufi, didampingi Sekretaris Mahfudz Y Loethan dan tim.
“Jika saya dipercayakan menjadi Bupati Simeulue, saya akan membangun masyarakat berkualitas, yang memiliki daya saing,” kata Suwarni.
Pensiunan Pegawai Negeri Sipil (PNS) ini menyadari bahwa Simeulue merupakan salah satu kabupaten yang termasuk ke dalam daerah terluar, terpencil dan tertinggal (3T). Hal ini, kata dia, harus mendapatkan perhatian semua pihak.
Jika Suwarni memimpin Simeulue nantinya, ia akan fokus membenahi segala sektor yang selama ini dinilai masih kurang, seperti kesehatan, pendidikan, infrastruktur hingga transportasi.
“Simeulue jauh dengan Banda Aceh, karena itu di sana harus ada rumah sakit dengan fasilitas lengkap dan dokter spesialis dan sebagainya, sehingga tidak perlu rujuk ke Banda Aceh,” ujar Suwarni.
Sementara, Ketua Tim penjaringan Calon Kepala Daerah Partai Gerindra Provinsi Aceh, Nasrul Sufi menyambut baik ikhtiar Suwarni yang akan menjadikan partai besutan Prabowo Subianto ini sebagai kendaraan politik pada Pilkada mendatang.
Nasrul menyebut ada enam kandidat yang telah mendaftar ke DPC Gerindra Simeulue. Mereka adalah Kombes Pol Mohd Nasrun Mikaris, Erli Hasyim, Ahmad Danion, Suwarni, Ahmadliyah, Mawardi.
“Namun yang mengembalikan berkas ke DPD Gerindra Aceh baru satu orang, yaitu Suwarni,” katanya.
Ia menjelaskan bahwa nama-nama yang mendaftar tersebut nantinya bakal dijaring oleh DPD Gerindra Aceh, salah satu tahapan penjaringan adalah dengan survei yang dilakukan oleh tim independen. Hasil survei ini akan menjadi acuan untuk diserahkan ke DPP.
“Jadi hasil survei nanti akan kita sampaikan ke DPP, DPP akan mengeluarkan sebuah rekomendasi,” pungkasnya. []
Muhammad Fadhil
