Banda Aceh – Pusat Kajian dan Analisis Masyarakat Aceh (PKAM Aceh) merilis hasil survei elektabilitas calon Bupati Aceh Barat Daya (Abdya) pada Pilkada 2024.
Direktur Eksekutif PKAM Aceh, Ariyanda IL mengatakan, lembaganya secara konsisten telah melakukan survei secara periodik dan berkala untuk melihat peta dukungan paslon sebelum pendaftaran bakal calon kepala daerah yang maju dalam kontestasi.
Menurutnya survei publik menjadi sorotan utama untuk mengukur arah dukungan masyarakat terhadap calon bupati yang akan bertarung di Pilkada 2024.
“Menyongsong momen penting ini, hasil survei terbaru yang dilakukan oleh lembaga riset independen PKAM Aceh, mengungkapkan preferensi masyarakat terhadap calon bupati Abdya sangatlah tinggi,” kata Ariyanda, saat merilis hasil survei di Pustaka Coffee Banda Aceh, Selasa (7/5/2024).
Yanda—sapaan akrab Ariyanda—menyebut, hasil survei menunjukkan bahwa dari sekian calon bupati yang bersaing, tiga kandidat utama muncul dengan dukungan yang signifikan dari berbagai lapisan masyarakat.
“Survei dilakukan terhadap 1000 responden yang tersebar di 9 kecamatan di Abdya dengan tingkat margin of error sebesar 4%. Tim melakukan wawancara terhadap responden melalui kuesioner dengan berbagai pertanyaan, termasuk preferensi calon bupati jika Pilkada Abdya dilaksanakan pada hari itu,” terang Yanda.
Lebih lanjut, Yanda menjelaskan bahwa skala popularitas dan elektabilitas, ketiga calon mampu memikat hati pemilih. Pertama, peraih dukungan terbesar adalah Dr. Safaruddin, MSP dengan tingkat elektabilitas sebesar 44%.
Menurut Ariyanda, tingginya elektabilitas Safaruddin sangat beralasan. Safaruddin dikenal sebagai figur pemimpin muda yang enerjik. Dengan latar belakang pendidikan yang solid dan rekam jejak dalam pembangunan Abdya. Safaruddin dinilai berhasil meraih kepercayaan luas dari masyarakat Abdya.
“Kerja nyata Safaruddin dinilai masyarakat mampu membawa Abdya ke arah yang lebih baik,” sebut Yanda.
Posisi kedua, ditempati Jufri Hasanuddin dengan tingkat elektabilitas 25 persen. Jufri adalah kader Partai Aceh dan juga mantan Bupati Abdya periode 2012-2017. Jufri juga memiliki basis suara yang kuat. Loyalis dan massanya di akar rumput membuat ia memiliki peluang besar menuju “Abdya Satu” untuk kedua kalinya.
“Kerja-kerjanya yang tertunda semasa menjabat periode lalu bisa dilanjutkan jika ia terpilih sebagai Bupati Abdya. Selain itu, dukungan besar dari kalangan dayah dan perempuan, turut menjadi pilar utama dalam membangun momentum politiknya,” terang Yanda.
Sementara itu, posisi ketiga di tempati Sekda Abdya, Salman Alfarisi, dengan tingkat elektabilitas 21 persen. Orang nomor satu di birokrasi Pemkab Abdya ini di pastikan maju sebagai calon bupati Abdya. Keyakinan publik terhadap majunya Salman dalam bursa Pilkada Abdya setelah beberapa hari terakhir ini, saat melakukan pendaftaran penjaringan calon bupati melalui partai Golkar, Demokrat dan Partai NasDem.
“Dukungan dari kalangan pelaku usaha dan pelaku ekonomi memperkuat citra Salman Alfarisi sebagai pemimpin yang progresif dan berpeluang membawa ekonomi daerah kearah yang lebih maju,” tambah Yanda.
Sementara posisi buncit, 4 dan 5 diduduki Romi Syah Putra dan H Said Syamsul Bahri, masing-masing hanya memperoleh 4% dan 2% pemilih.
Meskipun begitu, terang Yanda, hasil survei juga mengindikasikan bahwa mayoritas pemilih masih terbuka untuk mempertimbangkan opsi lain. Dinamika politik yang sangat terbuka dan ketat di Abdya menjanjikan persaingan yang menarik hingga saat pemungutan suara.
“Dengan berbagai dinamika politik yang terjadi, Pilkada Abdya 2024 diprediksi akan menjadi ajang yang penuh dengan kejutan. Siapapun yang nantinya terpilih, diharapkan mampu membawa Abdya ke arah yang lebih baik sesuai dengan aspirasi dan kebutuhan masyarakat,” tutupnya. []