Banda Aceh – Kuasa Usaha Ad Interim atau Penjabat (Pj) Duta Besar (Dubes) Amerika Serikat untuk Indonesia Michael F. Kleine melakukan pertemuan dengan Wali Nanggroe Aceh Paduka Yang Mulia Tgk. Malik Mahmud Al Haythar, di Meuligoe Wali Nanggroe, Aceh Besar, Selasa (27/2/2024).
Diawali dengan jamuan makan siang, Michael F. Kleine beserta rombongan kemudian melakukan diskusi dengan Wali Nanggroe, mulai dari topik sejarah perdamaian Aceh, hingga rencana kerjasama dalam berbagai bidang yang berpotensi.
“Aceh memiliki proses sejarah yang panjang untuk mencapai perdamaian, mulai dari perundingan Tokyo (tahun 2003) hingga Helsinki (tahun 2005). Kita telah buktikan, dan akan terus merawat perdamaian ini,” kata Wali Nanggroe.
Pada kesempatan tersebut, Wali Nanggroe juga menjelaskan perkembangan realisasi MoU Helsinki, dan proges pembangunan Aceh dalam berbagai bidang.
“Butuh waktu yang panjang untuk membangun. Jadi kita terbuka bagi siapa saja yang ingin berinvestasi di Aceh. Agar Aceh dapat berkembang lebih cepat,” kata Wali Nanggroe.
Salah satu potensi yang dipaparkan Wali Nanggroe kepada Michael F. Kleine adalah mengenai cadangan karbon yang dimiliki Aceh.
“Potensi karbon Aceh sangat besar, dan itu sangat berguna untuk dunia dalam mengatasi climate change,” sebutnya.
“Kami baru saja mengadakan pertemuan yang luar biasa, membahas sejarah panjang tentang Aceh dan Amerika Serikat juga,” kata Michael usai pertemuan dengan Wali Nanggroe.
Ia telah bertugas di Indonesia sejak tahun 2021, awalnya sebagai Wakil Duta Besar.
“Kami berharap Aceh dan Amerika Serikat dapat berjalan bersama, untuk meraih masa depan yang lebih baik.”