Sabang – Reza Fahlevi terus melakukan pembenahan selama menjadi Penjabat (Pj) Wali Kota Sabang. Upaya tersebut berhasil menuai dampak positif dalam pembangunan daerah, dan sederet capaian serta penghargaan yang diterima Kota Sabang, baik tingkat provinsi maupun nasional.
Selama 1 tahun lebih menjabat, selain meningkatkan pelayanan masyarakat terhadap kebutuhan mendasar seperti kesehatan dan pendidikan, Reza Fahlevi juga fokus pada pembenahan tata kelola pemerintahan, melaksanakan agenda reformasi birokrasi, dan peningkatan berbagai sektor di Pulau Weh terutama dalam sektor pariwisata.
Dengan merangkul dan meningkatkan koordinasi, Pj Wali Kota Sabang mengajak seluruh Organisasi Pimpinan Daerah (OPD) serta perangkat daerah lainnya, untuk terus berinovasi dan bergerak maju, menyelesaikan persoalan daerah serta membangun Kota Sabang menjadi lebih baik.
“Tahun ini memang berat, tapi Alhamdulillah dengan meningkatkan koordinasi dengan seluruh OPD, persoalan-persoalan yang ada dapat kita upayakan dan tuntaskan bersama,” kata Pj Wali Kota Sabang, di Sabang, Rabu (3/1/2024).
Dalam membenahi Kota Sabang, Reza Fahlevi turut berkolaborasi dengan para pemangku kepentingan, dan mendapatkan dukungan dari Forkopimda Kota Sabang setempat. Kekompakan seluruh Forkopimda dan Pj Wali Kota Sabang sangat terasa dibeberapa kegiatan baik formal maupun nonformal.
“Kolaborasi menjadi kunci utama keberhasilan dalam pembangunan berbagai sektor di Sabang dan dukungan Forkopimda sangat berdampak positif bagi pengembangan kota kita ini. Banyak kegiatan yang sudah dan akan terus kita lakukan melibatkan Forkopimda, baik itu dalam pelaksanaan event-event daerah maupun mengentaskan berbagai persoalan yang terjadi,” ujar Pj Wali Kota Sabang Reza Fahlevi.
Salah satunya bukti kekompakan ini terlihat pada program Bapak Asuh Anak Stunting (BAAS) yang melibatkan Forkopimda dan seluruh pihak terkait. Program ini dan program-program penanganan stunting lainnya dinilai mampu turunkan angka stunting di Kota Sabang secara perlahan.
Selain peningkatan kolaborasi program BAAS, berbagai program penanganan stunting lainnya diantaranya memaksimalkan pelaksanaan program kegiatan yang telah ada, melakukan home visit rutin bagi anak stunting, bersinergi dan kolaborasi dengan mitra pemerintah daerah, pembangunan MCK dan Septic Tank Kedap Air bagi keluarga beresiko stunting, serta peningkatan penyediaan makanan tambahan bagi ibu hamil dan balita.
“Atas kerja keras semua pihak terutama Dinas Kesehatan Kota Sabang, prevalensi stunting di Kota Sabang berhasil turun. Berdasarkan E-PPGBM, angka stunting turun dari 12,3 persen di bulan Januari, menjadi 10 persen di bulan November tahun 2023. Sementara berdasarkan SSGI pada tahun 2021 Kota Sabang berada di angka 23,8 menjadi 23,4 di tahun 2022,” kata Reza menjelaskan. []