Banda Aceh – Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Aceh mengapresiasi respons cepat Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh (Kadisbudpar) Aceh, Almuniza Kamal dalam mengatasi setiap permasalahan yang terjadi pada pelaksanaan Pekan Kebudayaan Aceh (PKA) ke-8.
“Saya terinspirasi dan berterima kasih untuk Kadisbudpar atas respons cepatnya,” kata Ketua PWI Aceh, Nasir Nurdin dalam konferensi pers di Media Center PKA-8 di Taman Sulthanah Safiatuddin, Kota Banda Aceh, Jumat (10/11/2023).
Sebagai contoh pada sore hari pertama, Nasir Nurdin mendapati tempat wudu di musala utama Taman Sulthanah Safiatuddin tidak ada air, sehingga menyebabkan jemaah berwudu di toilet.
Temuan ini kemudian dilapokan Nasir Nurdin ke Kadisbudpar Aceh melalui jaringan pribadi (japri). Laporan ini langsung ditindaklanjuti oleh orang nomor satu di Disbudpar Aceh itu, sehingga keesokan harinya air di tempat wudu sudah ada.
“Alhamdulillah besok paginya air sudah mengecur. Artinya saya mengatakan ini kenapa? karena ini fakta yang katakan, mudah-mudahan di bidang lainnya juga demikian,” kata Nasir Nurdin.
Contoh lainnya, kata Nasir, saat penggalangan dana untuk Palestina yang dilakukan bersama Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI) bekerja sama dengan Medical Emergency Rescue Committee (MER-C) Indonesia wilayah Aceh, anggotanya di lapangan sempat mengalami kendala.
Nasir menyebut penggalangan dana itu sempat dipertanyakan oleh beberapa oknum panitia. Padahal, sebelum penggalangan dilakukan, Nasir sudah menjelaskan panjang lebar di panggung utama bahwa aksi ini atas dukungan Pemerintah Aceh terutama Disbudpar.
Kendala itu sempat membuat Nasir Nurdin kecewa. Ia pun langsung melaporkan kendala itu ke salah sorang panitia, Eko Deni Saputra agar penggalangan dimaksud juga diumumkan di pusat infomasi bahwa itu legal.
“Terima kasih Eko sudah menyampaikan infomasi ini ke pusat informasi, saya berharap ke depan setiap dua jam sekali diumumkan di pusat infomasi, supaya tidak ada kecurigaan dari kawan-kawan panita di sini. Saya berharap sinkronisasi antar panitia itu harus ada,” harap Nasir.
Dalam kesempatan itu, Nasir mengungkapkan bahwa penggalangan dana akan terus dilakukan hingga penutupan PKA. Selain anggota PWI dan IJTI, penggalangan ini juga melibatkan relawan dari Universitas Iskandar Muda (Unida).
“Insya Allah hasil penggalangan ini akan kami serahkan ke MER-C pada malam penutupan PKA,” pungkas Nasir. []