News

Pakar Kebencanaan Dunia Isi Webinar TDMRC USK

Banda Aceh – Tsunami and Disaster Mitigation Research Center Universitas Syiah Kuala (TDMRC USK) Banda Aceh menggelar webinar bertema Long-Term Disaster Recovery Processes Lessons Learned from Disaster Affected Area, pada Rabu (8/9/2023).

Webinar ini dalam rangka memperingati 17 tahun berdirinya pusat riset kebencanaan USK yaitu UPT. Mitigasi Bencana-TDMRC USK dan sekaligus dalam rangka memperingati Tsunami Awareness Day yang jatuh pada tanggal 5 November kemarin.

Webinar ini menghadirkan ahli kebencanaan dari universitas terkemuka di dunia sebagai panelist, di antaranya Prof. Emily So dari University of Cambridge UK, Prof. Anawat Suppasri dari IRIDeS of Tohoku University Japan, Prof. Alison Raby dari University of Plymouth UK dan Dr. Rina Suryani Oktari dari USK.

Pada kesempatan itu, Direktur TDMRC, Prof. Dr. Syamsidik., S.T.,M.Sc mengatakan bahwa TDMRC adalah lembaga riset yang didirikan pada 30 Oktober 2006. Inspirasi berdirinya pusat riset ini pada awalnya adalah karena tsunami Indian Ocean 2004 lalu.

“Dan 30 Oktober 2023 kemarin TDMRC genap berusia 17 tahun, itu artinya telah 17 tahun TDMRC berkiprah dan konsisten menaungi berbagai riset dan menjadi lembaga yang concern dalam riset dan upaya pengurangan risiko bencana,” katanya.

“Maka untuk memperingati 17 tahun kiprah TDMRC di dunia penelitian kebencanaan hari ini kami mengadakan webinar yang membahas tentang pembelajaran pemulihan jangka panjang dari bencana besar,” tambah Prof Syamsidik.

Webinar yang berlangsung mulai pukul 14.30 ini dibuka oleh Wakil Rektor Bidang Akademik Universitas Syiah Kuala Prof. Dr. Ir. Agussabti, M.Si.

Dalam sambutannya, Agussabti menyatakan, Tsunami tahun 2004 telah terukir dalam ingatan bangsa di tanah air. Menanggapi tragedi ini, USK mendirikan Pusat Penelitian Tsunami dan Mitigasi Bencana pada tahun 2006.

Selama 17 tahun ini, kata dia, TDMRC telah menjadi yang terdepan dalam penelitian kebencanaan, tidak hanya sebagai harapan bagi Aceh, Indonesia, tetapi juga juga sebagai teladan inovasi dan pembelajaran bagi komunitas global.

“Kehadiran TDMRC telah mengubah pelajaran menyakitkan dari tsunami menjadi pengetahuan. Misi TDMRC sudah jelas yaitu menjaga masa depan melalui penyampaian ilmu pengetahuan, dan meningkatkan ketahanan,” ujarnya.

Kegiatan Webinar Ulang Tahun TDMRC. Foto: Ist

Webinar yang dihadiri hampir 200 peserta dari seluruh Indonesia dan dari manca negara ini dibagi ke dalam dua sesi panel, di mana untuk sesi panel pertama dimoderatori oleh Adrian Ulza, S.T., M.Sc.

Paparan awal untuk sesi pertama diisi oleh Assoc. Prof. Annawat yang membahas lengkap tentang mitigasi tsunami di Miyagi Prefecture, Jepang. Sedangkan panelist kedua untuk sesi ini diisi oleh Dr. Rina Suryani Oktari yaitu pakar kebencanaan dari Universitas Syiah Kuala.

Dalam paparannya, dia mengajak peserta untuk melihat kilas balik proses pemulihan tsunami 2004 mulai dari proses pemulihan awal, pemulihan di 10 tahun pasca tsunami, 15 tahun sampai menjelang 20 tahun pasca tsunami 2004.

Sesi panel kedua pada webinar ini dimulai pukul 16.10, yang dibuka oleh moderator Rizanna Rosemary Ph.D. Panelist pertama untuk sesi kedua adalah pakar kegempaan dari University of Cambridge yaitu Prof. Emily So, dalam presentasinya beliau memaparkan pembelajaran penting dari bencana gempa, dari mitigasi hingga proses pemulihan pasca bencana gempa.

Pembicara kedua untuk sesi kedua Prof. Alison dari University of Plymouth membawakan presentasi yang tak kalah menarik terkait bagaimana 3 negara dengan sejarah mengalami bencana besar melakukan mitigasi dalam menghadapi bencana. Dalam hal ini Prof. Alison membandingkan antara Indonesia, Thailand dan Jepang. Prof. Alison memaparkan secara lengkap mulai dari upaya kesiapan masyarakat sampai pada ketahanan infrastruktur pada 3 negara tersebut.

Kegiatan webinar kali ini juga memutar video ucapan selamat ulang tahun dari rekan dan mitra TDMRC. Ucapan selamat datang dari University of Cambridge, Griffith University, Tohoku University, BNPB, BMKG, dari mitra lokal, nasional hingga internasional lainnya.

Selain itu, TDMRC juga mendapat ucapan selamat dari Rektor Universitas Syiah Kuala. Melalui video ucapan berdurasi 40 detik, Rektor USK menyampaikan harapannya terhadap TDMRC yang selama ini telah menjadi pusat riset terbaik yang dimiliki USK.

“Tujuh belas tahun merupakan usia yang cukup matang bagi TDMRC untuk menjadi center of excellent dalam kajian mitigasi bencana dan tsunami di kawasan samudera hindia, semoga TDMRC dapat terus menghasil karya inovatif serta inspiratif bagi pengurangan risiko bencana baik di tingkat lokal, nasional maupun global.”

Dalam video serupa Kepala Pusat Data dan Informasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, Ph.D, juga turut menyampaikan ucapan dan harapan kepada TDMRC untuk terus tetap berjaya, berkontribusi dan berkarya lebih baik lagi untuk sains kebencanaan dan penanggulangan bencana di Indonesia.

Webinar ini ditutup dengan closing remarks oleh Direktur TDMRC yaitu Prof. Dr. Syamsidik. S.T., M.Sc. beliau menegaskan bahwa TDMRC membuka peluang besar untuk mitra dan rekan dari manapun dan dari berbagai disiplin bidang ilmu untuk bersama-sama berinovasi dan menyelenggarakan penelitian kebencanaan dalam rangka pengurangan risiko bencana.

Dalam kesempatan tersebut Prof. Syamsidik juga mengucapkan terimakasih pada seluruh mitra yang telah mengucapkan selamat kepada TDMRC. Ket Foto 1 Pengurus dan Peneliti TDMRC. []

Ismiatul Ramadhian Nur

Artikel Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button