NewsPariwisata

Mengintip Makam Pocut Meurah yang Dipugar Disbudpar Aceh di Blora

Banda Aceh – Sebuah nisan membujur di kompleks makam keluarga R Ng Donopuro di Dukuh Tegalsari, Desa Temurejo, Kecamatan Blora, Kabupaten Blora, Provinsi Jawa Tengah.

Nisan tersebut adalah tempat bersemanyamnya Pocut Meurah Biheu atau yang lebih dikenal dengan nama Pocut Meurah Intan. Pejuang antikolonial asal Aceh tersebut merupakan salah satu pejuang perempuan dari ujung barat Pulau Sumatra.

Setelah tertangkap Belanda, Pocut Meurah Intan diasingkan ke Blora, Jawa Tengah. Pahlawan yang dijuliki Singa betina itu akhirnya wafat pada 19 September 1937 di pengasingannya.

Pocut Meurah Intan merupakan seorang putri dari keluarga bangsawan pada masa Kesultanan Aceh. Beliau memiliki peran penting dalam melawan penjajah Belanda di wilayah Aceh.

Ayahnya bernama Keujureun Biheu dan menjabat sebagai Ulee Balang atau kepala pemerintahan di kerajaan tersebut. Arahan sang ayah memberikan pengaruh sangat besar bagi Pocut Meurah Intan pada masa perjuangan.

Dalam catatan Belanda, Pocut Meurah Intan termasuk salah seorang tokoh dari kalangan bangsawan Aceh yang dianggap paling anti terhadap penjajahan Belanda.

Pada masa itu, Pocut Meurah Intan juga menunjukkan keberanian dan keteguhan hati dalam mempertahankan kemerdekaan dan integritas masyarakat Aceh terhadap kolonialisme Belanda.

Dengan sikap tersebut, Beliau mampu mengkoordinasikan perlawanan untuk mengusir pasukan Belanda yang ingin menguasai Aceh. Di akhir hayatnya, Pocut Meurah Intan dipaksa menjalani masa pengasingan oleh Pemerintah Belanda.

Ia dijadikan tahanan politik dan akhirnya diasingkan ke Blora, Jawa Tengah. Selama bertahun-tahun Pocut Meurah Intan menjalani masa pengasingan yang cukup sulit meskipun terpisah dari tanah kelahirannya. Dia tetap teguh dalam keyakinan dan semangat perjuangannya untuk bangsa Aceh.

Saat ini nama Pocut Meurah Intan juga disematkan untuk taman hutan raya (Tahura) yang berada di antara perbatasan Kabupaten Pidie dan Aceh Besar di pegunungan Seulawah.

Kisah patriotik pejuang perempuan asal Aceh itu turut menjadi perhatian Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo. Saat berziarah ke makam Pocut Meurah Intan, Ganjar menyatakan niatnya akan memperjuangkan dan mengusulkan mendiang Pocut Meurah Intan sebagai pahlawan nasional kepada Pemerintah Pusat.

Pemugaran Makam Pocut Meurah Intan

Pemerintah Aceh Melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Aceh menunaikan janjinya untuk memugar makam Pocut Meurah Intan di Kabupaten Blora, Provinsi Jawa Tengah.

Sebagaimana diketahui, pemugaran makam pahlawan Pocut Meurah Intan sudah direncanakan sejak tahun lalu saat delegasi Pemerintah Aceh berkunjung ke Blora.

Delegasi yang datang saat itu adalah Nova Iriansyah yang saat itu masih menjabat sebagai Gubernur Aceh. Saat itu, Nova menyebut pemugaran ini sebagai upaya merawat sejarah serta mengenang sikap heroik dan jiwa patriotik wanita Aceh itu.

“Alhamdulillah pemugaran makam pahlawan Aceh, Pocut Meurah Intan di Kabupaten Blora, Provinsi Jawa Tengah, telah selesai dan terlaksana dengan baik berkat kerja sama antara Pemerintah Aceh dengan Pemkab Blora,” ujar Kadisbudpar Aceh, Almuniza Kamal dalam keterangannya, Rabu (9/8/2023).

Nova Iriansyah didampingi Bupati Blora, Arief Rohman saat melakukan ziarah makam Pocut Meurah Intan di Komplek Makam Keluarga, Tegal Sari, Blora, Jawa Tengah, Kamis (17/3/2022). Foto: Humas BPPA

Almuniza menuturkan, pemugaran dilakukan guna menjaga dan upaya melestarikan bukti sejarah, serta untuk menciptakan kenyamanan bagi peziarah ke makam Pocut Meurah Intan, pejuang asal Aceh yang sangat berjasa mempertahankan kemerdekaan NKRI.

Oleh karena ini, Kadisbudpar Aceh berharap dengan selesai pemugaran ini dapat meningkatkan fungsi makam sebagai sarana penanaman nilai kepahlawanan bagi generasi penerus, sekaligus menjadi sarana edukasi dan religi, serta mengambil segala hikmah dari perjuangan Pocut Meurah Intan.

“Situs cagar budaya atau makam pahlawan harus dijaga dan dirawat kelestariannya sehingga menjadi warisan anak cucu kita kelak, karena bangsa yang hebat adalah bangsa yang menghargai jasa para pahlawannya,” ucapnya. []

Artikel Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button