Banda Aceh – Pemerintah Aceh melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Aceh akan menggelar event Aceh Vespa Festival 2023. Mengangkat tema “Jelajah Tanoh Endatu’, Aceh Vespa Festival akan dimulai pada 28–30 Juli 2023 serta dipusatkan di Taman Sultanah Safiatuddin, Banda Aceh.
Ajang ini akan menjadi pertemuan akbar kedua para pecinta motor vespa untuk mempromosikan pariwisata Aceh. Sebelumnya, pada akhir 2022 lalu kegiatan ini berlangsung sukses.
Aceh Vespa Festival 2023 bakal diikuti seribuan peserta dari berbagai komunitas yang datang dari sejumlah daerah, seperti dari Jawa Timur, Jawa Barat, Kalimantan Barat, Palembang, Sumatera Utara, Pekanbaru dan dari berbagai komunitas vespa yang ada di Aceh.
Peserta nantinya akan konvoi pada Sabtu pagi, 29 Juli 2023 dengan menjelajah destinasi wisata di Banda Aceh dan Aceh Besar, yang dimulai dari Taman Sulthanah Safiatuddin menuju Pantai Ujong Batee dan finis di Benteng Indrapatra, Aceh Besar.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Aceh, Almuniza Kamal mengatakan, pihaknya merangkul atau berkolaborasi dengan komunitas vespa dari penjuru Nusantara untuk ikut mempromosikan pariwisata Aceh.
“Melalui Aceh Vespa Festival ini, kita semua bersemangat dan ingin membuktikan kepada masyarakat luar bahwa Aceh merupakan destinasi yang aman untuk berwisata, nyaman, islami dan sangat layak dikunjungi oleh komunitas vespa (otomotif) dari Indonesia maupun mancanegara,” kata Almuniza Kamal, Kamis (27/7/2023).
Almuniza menilai, tren pariwisata saat ini bukan lagi secara individu tourism. Melainkan sudah berbasis berkelompok, komunitas hingga keluarga. Umumnya, mereka tak ingin lagi melihat gedung-gedung tinggi, tetapi destinasi wisata alternatif yang unik.
Untuk itu, Almuniza optimis, melalui festival ini akan berdampak positif dalam rangka mendukung industri pengembangan pariwisata berbasis komunitas. Apalagi, kali ini para pelaku usaha UMKM ekonomi kreatif (Ekraf) turut memeriahkan Aceh Vespa Festival 2023.
“Kita berharap pagelaran Aceh Vespa Festival 2023 bisa dimanfaatkan masyarakat untuk meningkatkan perekonomiannya. Setiap event pariwisata berbasis komunitas itu pasti memiliki dampak multiplier effect yang dihasilkan ke masyarakat,” sebut Almuniza. []
