Banda Aceh – Rona bahagia terpancar jelas di wajah para jemaah haji Kloter 07 Debarkasi Aceh ketika tiba di Asrama Haji Banda Aceh pada pukul 02.25 Selasa (11/7/2023). Pancaran rona bahagia seakan menyimpulkan kebahagiaan di masing-masing jemaah karena akan berkumpul kembali bersama keluarga.
Namun di sisi lain juga terlihat raut kesedihan karena harus meninggalkan Tanah Suci Makkah Al Mukarramah dan Madinah Al Munawwarah. Kota yang senantiasa dirindukan setiap muslim untuk bisa berkunjung ke sana.
Selama kurang lebih 40 hari, jemaah haji fokus berbagai ibadah dan pendekatan diri kepada Allah di Tanah Suci, juga membentuk ibadah sosial dan merajut persaudaraan antar sesama. Kini saatnya untuk melanjutkan di Tanah Air.
Ketibaan jemaah haji Kloter 07 BTJ Aceh itu turut disambut oleh Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Aceh Singkil, Saifuddin, Ketua DWP Yasmaidar dan petugas daerah serta para jamaah haji kloter 07 BTJ Aceh di Loby Gedung Madinatul Hujjaj.
Salah satu Jemaah Haji Kloter 07 BTJ Aceh, Samilah memberikan kesaksian atas layanan haji yang disediakan oleh pemerintah selama melaksanakan ibadah di Tanah Suci.
“Alhamdulillah semuanya baik, petugasnya ramah-ramah, transportasi lancar, tidak ada di antara kami yang terlantar selama di Tanah Suci, konsumsi makan 3 kali sehari, hotel bersih. Pokoknya semuanya baik,” ungkap Samilah, jemaah haji asal Desa Rimo, Kecamatan Gunung Meriah mengungkapkan kepuasannya atas segala layanan yang ia terima.
Ucapan terimakasih juga tak lupa disampaikan jemaah haji asal Kecamatan Gunung Meriah itu atas pelayanan petugas daerah Kabupaten Aceh Singkil,
“Alhamdulillah semuanya baik, kami diantar dan dijemput sampai dikawal dalam perjalanan pergi dan pulang hingga ke kampung halaman,” ujarnya.
Tambahan air zamzam yang ditetapkan oleh pemerintah melalui Kementerian Agama Republik Indonesia pada tahun ini juga diapresiasi oleh Samilah.
“Sehingga kami tidak membungkus air zamzam itu lagi dan memasukkan ke dalam koper bawaan, seperti edaran yang telah disampaikan, kami tahu dan mematuhi aturan tersebut,” ujarnya.
“Begitu juga dengan pelayanan di Embarkasi Aceh, kami merasa sangat dilayani,” tambah Samilah.
Selain pelayanan prima selama di Tanah Suci, para jemaah haji daerah berjuluk Bumi Syekh Abdurrauf As Singkily itu juga mendapatkan layanan akomodasi selama 1 malam di Asrama Haji Embarkasi Aceh. Mereka beristrihat di sana sebelum bertolak ke Singkil.
Kini, pelaksanaan serangkaian ibadah haji telah dilaksanakan oleh jemaah, pemerintah juga telah berikhtiar memberikan layanan prima untuk jemaah.
Kakankemenag Singkil, H Saifuddin mengatakan tahun ini jemaah haji Singkil sebanyak 48 Orang, 41 termasuk dalam kloter 7 dan sisanya di kloter 12.
“Semoga menjadi haji mabrur,” harap Saifuddin.
Menurut Saifuddin, meraih haji mabrur butuh perjuangan, tapi merawat kemabruran jauh lebih penting dan perlu istiqamah. Ibadah haji ini sangat dasyat, ia membutuhkan jasmani rohani dan harta benda. []