Banda Aceh – Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia gelar lokalatih swabela masyarakat adat Aceh mengusung tema “Penetapan, Hutan Adat Pemajuan Kebudayaan dan Pemetaan Partisipasi” di Hotel Hermes Palace Kota Banda Aceh, Senin (15/5/2023).
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh, Almuniza Kamal, dalam sambutan sekaligus membuka acara menyebutkan, hampir di seluruh daerah Aceh punya potensi bahari seperti sungai, gunung yang indah dan serta memiliki potensi alam yang sangat baik, terkenal dengan adat memuliakan tamu dan keramahtamahamnya.
“Berdasarkan hasil riset dari masyarakat luar negeri yang menjadi indikator paling utama untuk berkunjung ke indonesia adalah mereka adat dan istiadat budaya kita, destinasi atau keindahan alam menjadi urutan nomor dua dan nomor tiga,” ungkap Almuniza.
Menurutnya destinasi bisa dimaksimalkan melalui penguatan budaya maupun adat istiadat dengan kearifan lokal masyarakat, dengan pola tetap menjunjung norma dan keislaman.
Ditambah lagi sambungnya, akan menjadi sebuah visi dan misi dalam konteks membangun peradaban masyarakat Aceh dan akan menguntungkan dalam pelestarian budaya, hal tersebut juga akan selaras dengan terselenggarakannya PKA ke-VIII dalam waktu dekat ini.
Almuniza juga berharap, anak muda Aceh harus menjadi generasi yang tercerdaskan dengan bijak menggunakan sosial media, menghindari konten-konten yang bisa memecah belah umat bangsa.
“Bagaimana perilaku kita di ruang publik hari ini di media sosial apakah sesuai dengan konteks keislaman atau adat istiadat, apakah kita pernah menyakiti perasaan orang lain, dan pada saat ini berkomuniakasi melalu media sosial menjadi trend dikalangan masyarakat dan akan mengurangi interaksi secara fisik, sehingga menjadi intropeksi kita bersama,” sebut Almuniza. []