“Pemerintah Aceh harus jemput bola. Segala upaya harus dilakukan, jangan pernah menyerah untuk memperjuangkan anggaran. Ingat! keberhasilan penyelenggaraan PON mengangkat martabat Aceh, semua pihak harus mendukung terselengaranya PON di Aceh. Seandainya venue utama PON 2024 dialihkankan ke tempat lain, tentunya akan merendahkan martabat bangsa Aceh.”
Banda Aceh – Ketua Umum Pengurus Besar (PB) Federasi Kurash Indonesia, Mayor Jenderal (Purn) Teuku Abdul Hafil Fuddin menyoroti keseriusan Pemerintah Aceh terkait pembangunan fasilitas utama atau main stadium Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI tahun 2024.
Mantan Panglima Kodam Iskandar Muda ini bahkan menilai proses pembangunan fasilitas utama pesta olahraga nasional itu terkesan lamban.
“Padahal ini momentum, sebagai tuan rumah PON 2024 adalah kesempatan bagi Aceh untuk memiliki infrastruktur olahraga yang presentatif,” kata Hafil Fuddin dalam keterangannya kepada sudutberita.id, Minggu (9/4/2023).
Menurut jenderal bintang dua itu, Pemerintah Aceh hendaknya jangan lalai, mengingat waktu kick off pelaksanaan PON 2024 Aceh Sumut hanya tinggal hitungan bulan.
“Bagaimanapun, sukses atau tidaknya pelaksanaan PON 2024 tergantung dari perencanaan yang matang serta dibarengi langkah eksekusi yang terukur serta juga sesuai dengan perencanaan, sehingga menghasilkan produk berkualitas,” ujarnya.
Kata Hafil, sukses yang harus diraih oleh tuan rumah adalah sukses dalam segi penyelenggaraan dan sukses dari segi prestasi. Namun, jika menyimak persiapan pembangunan sarana dan prasarana PON 2024 yang terkesan lamban.
“Sungguh miris, pembangunan main stadium saja baru sebatas master plan, rasanya sulit terwujudnya pembangunan main stadium yang sesuai limit. Kalau begini, kasihan para atlet yang telah masuk tahapan Pelatda, termasuk atlet kurash Aceh. Mereka ingin berprestasi, namun kondisi pembangunan Sarana dan Prasarana sepertinya jauh dari ekspektasi,” jelasnya.
Hafil menegaskan, penyiapan atlet yang kini telah mulai berjalan, jangan sampai terganggu oleh hiruk pikuk ketidak siapan pemerintah dalam pembangunan fasilitas utama PON 2024.
“Pemerintah Aceh harus jemput bola. Segala upaya harus dilakukan, jangan pernah menyerah untuk memperjuangkan anggaran. Ingat! keberhasilan penyelenggaraan PON mengangkat martabat Aceh, semua pihak harus mendukung terselengaranya PON di Aceh. Seandainya venue utama PON 2024 dialihkankan ke tempat lain, tentunya akan merendahkan martabat nangsa Aceh,” tegasnya.
Di sisi lain, lanjut Hafil, khususnya untuk cabang olahraga Kurash, dirinya sangat optimis atlet kurash Aceh akan menyumbang emas pada PON nanti.
“Saya melihat persiapan untuk cabor Kurash sudah cukup baik, tinggal dukungan moril dan materil dari Pemerintah Aceh dalam hal ini KONI selaku lembaga yang menyiapkan atlet, untuk meningkatkan perhatian. Tanpa dukungan, tentunya tidak mudah untuk menggapai prestasi yang diinginkan,” tutupnya. []