NewsOpini

Inilah Orang yang Merugi Saat Ramadhan

Oleh: Muhammad Nasril, Lc. MA

TIDAK terasa, Ramadhan sudah hampir separuh bulan. Waktu berjalan begitu cepat. Puji syukur selayaknya terus dipanjatkan kepada Allah SWT atas nikmat kesempatan beribadah Ramadah 1444H. Bulan ini penuh berkah dan membawa berbagai kabar gembira sehingga kehadirannya disambut bahagia.

Banyak orang yang berlomba-lomba untuk meraih keutamaan yang ada pada Ramadhan. Masjid, mushalla mulai ramai pada malam hari. Lantunan ayat suci Alquran bergema di setiap sudut masjid pada siang hari bulan suci ini.

Pada petang hari, pasar mulai ramai. Lapak dagang menu makanan berbuka puasa bertebaran. Tidak ada yang salah dengan semua itu. Semuanya berharap kebajikan dengan cara masing-masing.

Dalam banyak hadis Nabi Muhammad SAW telah menyebutkan beberapa keutamaan yang ada pada Ramadhan. Dalam satu kesempatan Nabi menyebutkan bahwa seandainya umat Islam mengetahui apa yang ada pada Ramadhan, pasti mereka akan berharap setiap bulannya adalah Ramadhan.

Dalam Hadis lainnya Nabi bersabda: Barang siapa yang berpuasa di bulan Ramadhan karena iman dan mengharap pahala dari Allah maka dosanya di masa lalu pasti diampuni (HR Bukhari dan Muslim.

Tapi juga tak sedikit pula orang yang merugi pada bulan ini karena membiarkan Ramadhan berlalu begitu saja, seperti pergantian hari pada umumnya, tanpa dihiasi amal kebajikan dan ibadah di dalamnya.

“Berapa banyak orang yang berpuasa, tidak mendapat pahala puasa kecuali hanya lapar dan hausnya saja (HR Ibnu Majah).

Saat ini, kita dihadapkan pada dua pilihan; ingin mendapatkan gelar muttaqin atau menjadi orang yang rugi. Pilihan itu ada pada diri kita masing-masing tergantung bagaimana kita menyikapi dan menjalani hari-hari di bulan Ramadhan.

Siapa orang yang merugi saat Ramadhan?

Ketika kita mendapatkan bonus atau satu peluang emas, tapi kita menyia-nyiakannya maka kita adalah orang yang rugi. Begitulah perumpamaan bagi mereka yang rugi di bulan Ramadhan.

Seperti yang telah kita ketahui bahwa Ramadhan adalah bulan istimewa, bulan agung nan mulia, bulan penuh berkah dan kebaikan. Pada bulan agung ini, peluang dan jalan untuk meraih gelar insan muttaqin terbuka lebar, kesempatan menjadi hamba yang taat kepada sang Khaliq begitu mudah, dan kesempatan untuk menyucikan jiwa seorang hamba juga terbuka bagi siapa saja yang bersungguh-sungguh.

Di balik peluang kebaikan yang ada pada Ramadhan, ada juga orang yang merugi, yaitu mereka yang menyia-nyiakan kedatangan Ramadhan. Padahal mereka telah mendapatkan kesempatan untuk bertemu dengan tamu yang agung ini, tapi mereka tidak menikmati fadhilahnya (keutamaan).

Mereka melupakan keutamaan yang ada pada bulan suci ini. Sehingga saat Ramadhan pergi mereka tidak mendapat ampunan Allah SWT. Hal ini sebagaimana sabda Rasulullah SAW: “Celakalah seorang hamba yang mendapati bulan Ramadhan kemudian Ramadhan berlalu dalam keadaan dosa-dosanya belum diampuni” (HR. Ahmad).

Peluang dan sebab mendapat ampunan Allah saat bulan Ramadhan sangat banyak dengan melaksanakan shalat, puasa, sedekah, ibadah, lailatul qadar, tilawah Alquran dan sejumlah amalan kebaikan lainnya. Jalan meraih ampunan Allah terbuka lebar.

Dalam hadis lainnya, Rasulullah SAW bersabda: “Barangsiapa yang berpuasa karena iman dan ingin mendapatkan pahala, maka diampuni semua dosanya yang telah lewat” (HR. Bukhari dan Muslim).

Adapun ciri-ciri orang yang merugi selama Ramadhan di antaranya; mereka yang menyia-nyiakan kesempatan melakukan amal kebaikan selama Ramadhan. Mereka yang cuek dan menganggap bahwa Ramadhan sama halnya dengan bulan-bulan lainnya, sehingga Ramadhan berlalu begitu saja.

Kemudian, ciri kedua orang yang merugi selama Ramadhan yakni, mereka yang tidak melaksanakan perintah Allah dan bahkan cenderung berbuat maksiat.

Selanjutnya, mereka yang menjalani hari-hari Ramadhan dengan kegiatan ghibah, namimah, enggan membaca Alquran, tidak melaksanakan berbagai ibadah sunnah, dan mereka bermalas-malasan untuk beribadah.

Adapun ciri lainnya dari orang merugi selama Ramadhan yakni, mereka yang berpuasa tidak dengan iman dan ihtisab. Namun mereka berpuasa hanya karena merasa tidak enak dengan manusia. Padahal iman dan ihtisab adalah salah satu jalan mendapatkan ampunan Allah.

Jika tidak ingin menjadi orang yang merugi, maka lakukan beberapa hal penting berikut ini saat menjalani bulan Ramadhan; pertama, persiapkan bekal yang baik dan target peningkatan amal ibadah selama Ramadhan. Bekal yang disiapkan adalah berupa kebulatan tekad, dan niat yang lurus.

Kedua, tidak menyia-nyiakan waktu dan memanfaatkannya sebaik mungkin dengan ragam amal kebaikan. Sebagaimana dijelaskan sebelumnya, Ramadhan adalah bulan pengampunan. Pada bulan ini Allah melipat gandakan pahala untuk setiap kebajikan dan ibadah yang kita lakukan.

Sebab itu, manfaatkan waktu Ramadhan ini dengan terus memperbaiki diri dan meningkatkan kualitas ibadah kita.

Ketiga, menghayati kembali fadhilah atau keutamaan Ramadhan dengan sebaik-baiknya.

Keempat , istiqamah menjalankan amal kebaikan. Sejatinya menjalani ibadah di bulan Ramadhan harus dibarengi dengan sikap konsisten. Tidak menggebu-gebu pada awal Ramadhan, namun saat menjelang pertengahan semangat untuk beribadah mulai berkurang.

Kelima, semangat dan bermujahadah dalam beribadah. Keenam, menjadikan Ramadhan sebagai madrasah (tempat belajar) menuju insan muttaqin, dan Terakhir, beribadah seolah ini Ramadhan terkahir kita.
Karena, persoalan waktu kapan kita akan menghadapi kematian hanya Allah yang tahu. Belum tentu kita bisa bertemu dengan Ramadhan berikutnya, karenanya manfaatkan kesempatan ini untuk menikmati setiap waktu Ramadhan dengan amal kebaikan.

Oleh karena itu, sebelum Ramadhan pergi, kita harus menyelesaikan pogram-pogram atau target-target yang belum terlaksanakan, walaupun waktu yang tersisa begitu singkat, semua target itu harus diselesaikan, dan kelak kita mendapat ampunan dari Allah SWT. []

Penulis merupakan Mahasiswa S3 UIN Jakarta Program BIB Kemenag-LPDP dan Pengurus Dayah Insan Qurani Aceh Besar

Artikel Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button