Banda Aceh – Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Aceh gelar focus group discussion (FGD) bertajuk “Peran Dunia Perfilman dalam Pengembangan Pariwisata Aceh,” Rabu (15/3/2023) di Hottel Rasamala Kota Banda Aceh.
Kepala Bidang Pengembangan Usaha Pariwisata dan Kelembagaan (PUPK), Ismail menyampaikan, Disbudpar sudah pernah menampilkan 18 film dari karya sineas Aceh yang diputarkan di Taman Budaya.
Menurutnya, kegiatan pada hari ini bisa menjadi ruang berdiskusi kembali, tentang harapan ataupun dapat menuangkan ide-ide yang bisa dilakukan bersama antara para penggiat film yang ada di Aceh.
“Kemudian kita coba sikapi dengan mengajak teman-teman para konten kreatif disubsektor film yang akan didukung oleh pemerintah,” ujar Ismail.
Ismail juga menyebutkan, terdapat Undang-undang No. 24 tahun 2019 tentang Ekonomi Kreatif, dimana film dalam salah satu subsektor di antara 17 subsektor lainnya di dalam undang-undang tersebut menyampaikan bahwa pemerintah wajib memfasilitasi untuk pengembangan ekonomi kreatif di daerahnya masing masing.
“Kita berharap, mungkin kedepannya di Aceh ada satu lokasi yang bisa kita gunakan sebagai tempat syuting. Ada banyak lokasi yang bisa kita kembangkan. Aceh merupakan daerah yang kaya akan potensi pariwisata, alam serta potensi budaya,” jelas Ismail.
Kegiatan yang diikuti para pemuda Aceh yang bergelut di bidang perfilman menghadirkan narasumber yang kompeten di antaranya Piet Rusdi dari Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah Aceh serta Ambia Dianda selaku Ketua Komunitas Aceh Bergerak. []