NewsPendidikan

Disdik Asesmen Kepala SMA/SMK dan SLB se Aceh

Banda Aceh – Kepala Dinas Pendidikan Aceh, Alhudri didampingi Kepala Bidang Guru dan Tenaga Kependidikan, Muksalmina meninjau pelaksanaan asesmen yang dilakukan Dinas Pendidikan Aceh untuk seluruh kepala SMA/SMK dan SLB se-Aceh.

Tinjauan itu dilakukan Alhudri di SMAN 10 Fajar Harapan, dan SMKN 1 Banda Aceh, Selasa (14/3/2023).

Untuk diketahui, pelaksanaan asesmen ini berlokasi di delapan sekolah yaitu, SMKN Al Mubarkeya Aceh Besar, SMAN 1 Darul Imarah Aceh Besar, SMKN 1 Banda Aceh, SMAN 7 Banda Aceh, SMAN 1 Banda Aceh, SMAN 3 Banda Aceh, SMAN 4 Banda Aceh, dan SMAN 10 Fajar Harapan.

Kepala Dinas Pendidikan Aceh Drs. Alhudri, MM., mengatakan, asesmen ini bertujuan untuk mengetahui dan memetakan potensi dan kendala yang dimiliki oleh setiap kepala sekolah.

Sehingga, ketika ada pelatihan kepala sekolah kedepannya bisa dilakukan tepat sasaran, tepat materi, dan tepat peserta, sesuai kelemahan dan potensi yang dimiliki, sehingga tidak bias. Adapun kepala sekolah yang memiliki nilai bagus sesuai bidang yang diuji, akan ditunjuk sebagai tutor untuk melatih guru lainnya.

“Jadi tujuan dari asesmen ini adalah untuk memetakan potensi kepala sekolah. Sehingga saat adanya pelatihan ke depan, mereka bisa menjadi tutor bagi kepala sekolah yang lainnya sesuai potensi dan keunggulannya,” kata Alhudri.

Sementara itu Muksalmina menambahkan, asesmen yang diikuti oleh kepala sekolah negeri dari seluruh Aceh ini berlangsung selama sehari dengan persentase kehadiran mencapai 95 persen.

“Yang tidak bisa hadir sudah melapor ke kita, karena memang ada halangan yang tidak bisa ditinggalkan,” kata Muksalmina.

Menurut Muksalmina, asesmen ini dilakukan atas kesukarelaan dan tidak ada paksaan dari Dinas Pendidikan Aceh.

“Karena asesmen ini bertujuan untuk pemetaan potensi, bukan tujuan yang lain. Makanya kita juga melakukan tes psikologi untuk memetakan kematangan emosional kepala sekolah,” kata Muksal.

Begini Kata Kepala Sekolah

Sementara itu, Kepala SMKN 2 Peureulak Kabupaten Aceh Timur Fauzi, mengaku senang dengan adanya asesmen seperti ini. Menurutnya, asesmen ini dapat merefresh kembali keilmuan dan pengetahuan mereka dalam memanajerial sekolah sebagai seorang pemimpin.

“Bagi saya ini cukup bagus dalam rangka evaluasi diri, sejauh mana kemampuan kita selama ini dalam mengelola sekolah. Saya mengapresiasi ini,” katanya.

Fauzi yang telah menjabat 12 tahun sebagai kepala sekolah ini mengaku baru kali ini ada asesmen yang dilakukan untuk kepala sekolah, karena itu dia sangat bersemangat untuk mengikutinya, dan tidak ada keberatan apapun yang mereka alami.

Program seperti ini, menurut Fauzi perlu dilakukan secara berkelanjutan oleh Dinas Pendidikan Aceh (Disdik Aceh) agar pihaknya selaku pimpinan sekolah dapat berkaca dan mengevaluasi diri atas potensi dan kelemahan yang dimiliki.

“Terimakasih pada Disdik Aceh yang telah melakukan asesmen ini, dan kami sangat terbantu dengan adanya asesmen ini sehingga membuka mata kami terhadap potensi diri yang kami miliki,” tutupnya.

Hal yang sama juga disampaikan Raudhah Fariza, Kepala SMAN 1 Seunagan Kabupaten Nagan Raya. Menurut Raudhah, dengan adanya asesmen ini mereka bisa menguji kompetensi yang telah dimiliki, dan yang harus dimiliki oleh setiap kepala sekolah.

Tujuannya, guna meningkatkan kapabilitas sebagai seorang kepala sekolah dalam upaya memajukan dunia pendidikan yang setiap tahun menuntut untuk selalu melakukan perubahan sesuai dengan kebutuhan zaman.

“Kami sangat senang dengan asesmen ini, apalagi ini bertujuan untuk pemetaan potensi kepala sekolah. Bagi saya ini adalah satu tantangan untuk terus bisa meningkatkan kompetensi saya di bidang akademik,” ujarnya.

Kepala SMKN 1 Tapaktuan Kabupaten Aceh Selatan Kurnaidi juga menyampaikan hal serupa. Menurut dia, sebagai kepala sekolah evaluasi terhadap potensi perlu untuk selalu dilakukan.

Banyak hal penting kenapa evaluasi potensi ini perlu dilakukan, diantaranya menyesuaikan dengan tuntutan dan perkembangan zaman dalam mengelola institusi pendidikan dalam hal ini sekolah.

“Jadi jika selama ini hanya guru saja yang sering diasesmen, sebenarnya kepala sekolah juga perlu, apalagi beban manajerial itu bertumpu pada kepala,” ucap Kurnaidi. []

Artikel Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button