Banda Aceh – Pusat Data dan Informasi (Pusdatin) Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA) mencatat, sebanyak 16 peristiwa banjir dan 14 peristiwa longsor terjadi di Tanah Rencong sepanjang Januari 2023.
Jumlah peristiwa tersebut menjadikan bencana banjir dan longsor yang paling banyak terjadi di Aceh pada awal tahun 2023.
Kepala Pelaksana BPBA, Ilyas dalam keterangannya, Sabtu (4/2/2023) mengungkapkan tingginya frekuensi banjir di Aceh, terutama yang diakibatkan oleh semakin lajunya kerusakan hutan.
Hal tersebut, kata Ilyas, menyebabkan bertambahnya degradasi hutan, sehingga kemampuan hutan untuk menampung air hujan semakin melemah.
“BMKG di awal tahun 2023 memang sudah memberi peringatan tingginya frekuensi hujan di beberapa wilayah Aceh namun bencana banjir juga bisa terjadi akibat perambahan hutan dan pembalakan liar yang tidak terkendali,” kata Ilyas.
Ilyas menambahkan banjir di Aceh merupakan akumulasi dari dampak kerusakan lingkungan hidup yang terjadi di hulu maupun hilir.
Sehingga, tambah Ilyas, nantinya penting untuk memberikan pengetahuan dan meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai bencana banjir.
“Masyarakat perlu diberi edukasi tentang dampak yang ditimbulkan dan bagaimana harus bersikap dalam menghadapi bahaya banjir,” kata Ilyas. []