Banda Aceh – Juru bicara (jubir) Jaringan Aneuk Syuhada Aceh (JASA), Zulfikar, resmi mendaftarkan diri sebagai calon DPD RI. Ia datang ke Kantor KIP Aceh bersama rombongan, yang terdiri dari para eks Panglima GAM, dan sejumlah anggota DPR Aceh, anak-anak korban konflik, dan Ketua HIPMI Aceh, Ridha Mafdhul alias Gidong, Selasa (27/12/2023).
Sebagai kandidat DPD RI dari Aceh, kedatangannya untuk mendaftar, turut menyerahkan dukungan sebanyak 3000 lembar KTP dari 21 kabupaten/kota di Aceh.
“Kehadiran saya mendaftar diri sebagai calon DPD RI merupakan bentuk ikhtiar untuk berbuat bagi Aceh. Sebagai anak korban konflik Aceh, dimana ayah saya yang notabene panglima telah syahid, sudah waktunya menyuarakan kepentingan Aceh di Senayan,” kata pria dengan sapaan Fikar.
Zulfikar meminta doa dari segenap masyarakat Aceh. Ia siap bekerja untuk seluruh lapisan masyarakat Aceh, tanpa terkecuali. Kehadirannya merupakan bagian dari regenerasi estafet perjuangan Aceh di parlemen.
“Dengan dukungan rakyat Aceh, InsyaAllah saya akan berusaha berbuat semaksimal mungkin untuk seluruh lapisan masyarakat Aceh. Boleh jadi, dengan kehadiran Aneuk Syuhada, nilai tawar Aceh di masa pusat, semakin diperhitungkan,” ujarnya.
Sementara itu, Dewan Pembina JASA, Joni mengatakan, pihaknya mengusung Zulfikar karena melihat potensi yang besar padanya. Sebagai anak syuhada, Zulfikar memiliki pengalaman organisasi yang matang, sejak di bangku kuliah hingga organisasi di luar itu.
“Ini bentuk komitmen regenerasi senator dari Aceh. Sebagai anak muda, Zulfikar cukup energik. Dalam tubuhnya mengalir darah para syuhada. Semua petinggi eks kombatan, seperti Muallem, Abu Razak, Ketua DPRA, para panglima, serta segenap Aneuk Syuhada komit dan satu suara mengusung dan memenangkan Zulfikar sebagai DPD dari Aceh pada Pileg 2024,” jelas Joni.
Ia menjelaskan, Zulfikar merupakan anak dari salah satu panglima tinggi di wilayah Pasee, yang dikenal dengan nama Yahjon. Yang bersangkutan syahid dalam perjuangan saat Aceh dilanda konflik berkepanjangan.
Lebih jauh, Joni mengatakan bahwa Aceh sudah pernah mengirimkan senator dari berbagai kalangan, namun belum pernah yang berasal dari aneuk syuhada.
“Sudah waktunya kepentingan Aceh disuarakan oleh Aneuk Syuhada. Atas restu Muallem, senambong perjuangan nyoe kamoe petungkat nibak Zulfikar. Ini satu tanda, bahwa kami peduli terhadap regenerasi kepemimpinan, dan nyo saboh tanda Aneuk Syuhada ada kapasitas juga kompeten,” pungkasnya. []