ARD dan IA Kolaborasi Gelar Diskusi Terkait Perbankan di Aceh |
Banda Aceh – Aceh Resource & Development (ARD) dan Aceh Institute (AI) berkolaborasi menggelar diskusi dengan tema “Perbankan Syariah Vs Konvensional Dalam Realitas Di Aceh”.
Kegiatan yang dimoderatori Direktur Aceh Institute, Muazzinah Yacob tersebut berlangsung di Hotel Kryad Muraya, Banda Aceh, Senin (14/11/2022).
Adapun para narasumber yang dihadirkan antara lain anggota DPRA, Asrizal Asnawi; Akademisi FSH UIN Ar-Raniry, Badri Hasan Sulaiman.
Kemudian, Wakil Ketua Kadin Bidang UMKM Aceh, Suhaimi Agam; dan Pemerhati Agama, Sosial dan Budaya, T. Muhammad Jafar Sulaiman.
Ketua ARD, Misdarul Ihsan mengatakan, kegiatan tersebut digelar untuk mengetahui informasi terkait dinamika tata kelola bank syariah dan konvensional di Aceh.
Selain itu, katanya, kegiatan ini juga untuk mengetahui informasi terkait aspek perbedaan bank syariah dan konvensional di Aceh.
“Dalam diskusi ini, kita juga ingin mengetahui informasi terkait solusi bagi masyarakat Aceh yang masih harus menggunakan bank konvensional,” kata Ihsan didampingi Bendahara ARD, Fakhrurrazi.
Salah satu pemateri yang merupakan Wakil Ketua Kadin Bidang UMKM Aceh, Suhaimi Agam mengatakan, sejak awal pihaknya menyambut baik lahirnya perbankan syariah di Aceh.
Namun, kata Suhaimi, setelah dua tahun berjalan, para pengusaha mengalami kesulitan luar biasa terkait tata kelola perbankan yang ada di daerah ini dengan label syariah.
“Dan Pemerintah Aceh kurang merespons itu, pada saat kami membuat kerja sama dengan BUMN terhadap jaminan-jaminan yang dalam berinvestasi,” kata Suhaimi.